Rem hidrolik : rem pompa atau hidrodinamik dan agitator fluida; 2. Rem elektrik: rem generator dan rem listrik Eddy; dan 3. Rem mekanik. Rem mekanik berdasarkan arah gaya, dikelompokkan: a. Rem Radial: • Gaya bekerja pada tromol rem dalam arah radial. • Terbagi dalam rem eksternal dan rem internal.
Kemunculan rem hidrolik pada sepeda telah mengubah cara kerja, disiplin dan karakter sepeda. Rem hidrolik memungkinkan sepeda untuk bergerak lebih cepat dan berhenti lebih keras dan cepat. Apa yang membuat rem hidrolik menjadi pilihan bagi para profesional dan pengendara sepeda? Mekanisme sistem hidrolik Pertama, kita pahami dulu dasarnya, apa itu hidrolika. Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidraulika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Hukum mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti Hukum kekekalan massa dan Hukum kekekalan momentum Baca Mekanika Fluida Prinsip di balik setiap sistem hidrolik sederhana gaya yang diterapkan pada satu titik ditransmisikan ke titik lain melalui cairan yang tidak dapat dimampatkan. Pada rem biasanya menggunakan minyak rem, yang memiliki beberapa varietas dan jenis berbeda. Karakteristik hidraulik lain adalah mudah digunakan, dengan selang/hose/kabel yang berisi fluida, kita bisa mengatur ukuran, panjang, atau bentuk apa pun yang memungkinkan bisa dipasangakan ke bagian mana saja di sepeda. Kabel hidrolik juga dapat dibagi, memungkinkan untuk satu silinder master mengoperasikan dua atau lebih jalur silinder slave jika diperlukan. Sistem hidrolik pada sepeda sering kali dikonotasikan dengan disc brake. Walaupun sebenarnya pemakaian sistem hidrolik dipakai juga pada sistem sepeda lainnya seperti pada rim brake, sistem gearing atau shifter. Seperti pada suntik, ketika kita menekan dari atas, maka air akan keluar dari bawah, semakin kuat ditekan, maka air akan keluar lebih deras. Rem hidrolik tidak memiliki ujung yang terbuka seperti suntik, tetapi tekanan dari tuas rem akan diubah untuk menjepit roda sepeda. Semakin kuat menekan tuas sepeda, semakin kuat roda dicengkram. Cara Kerja rem sepeda hidrolik Konsep yang umum dalam hidrolika, gaya awal yang diterapkan untuk mengoperasikan sistem dikalikan atau ditingkatkan dalam prosesnya. Yang pada rem sepeda hidrolik artinya, ketika kita menekan rem tangan dengan tekanan atau gaya kecil, maka sistem pada rem hidrolik akan meningkatkan tekanan atau gaya pada bagian yang menghentikan roda sepeda. Itu yang membuat pada rem hidrolik, kita bisa menekan rem dengan satu jari, sudah cukup untuk menahan laju sepeda. Besar atau jumlah peningkatan gaya dapat ditentukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya. Dalam sistem pengereman, piston yang menggerakkan fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem sehingga gaya ini berlipat ganda, membantu kita untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien. Animasi cara kerja rem hisrolik sepeda Komponen rem hidrolik Setelah memahami konsep dasar hidrolik, mari kita lihat bagian-bagian pada rem hidrolik. Sistem pengereman hidrolik pada sepeda memiliki beberapa bagian dalam proses kerjanya Master cylinder Jalur/line Cairan/fluid/oil Slave cylinder Bantalan/pads Rotor/rotor Piston Komponen dari rem sepeda disc brake Selanjutnya kita akan melihat komponen-komponen ini secara lebih rinci. Slave cylinder Istilah master dan slave dipakai, dimana master sebagai kontrol bagian rem yang ada di stang sepeda, slave adalah bagian dari rem yang ada di roda sepeda, dimana master dan slave dihubungkan dengan line/hose. Rotor adalah disc yang biasanya terbuat dari logam berbentuk lingkaran dan menyatu dengan roda sepeda. Caliper adalah bagian rem yang terletak di roda, yang menjepit rotor/disc/cakram. Bantalan rem/brake pad adalah bantalan pada permukaan caliper yang bersentuhan dengan rotor, terbuat dari bahan yang kesat dan tidak mudah tergerus. Piston adalah bagian yang mendorong caliper untuk bergerak. Master Cylinder Silinder master, dipasang di stang/handlebars sepeda, menyatu dengan tuas rem brake lever, ketika tuas rem ditekan akan menghasilkan kekuatan yang mendorong cairan atau minyak rem ke silinder slave atau caliper dan menggerakkan bantalan rem untuk menjepit rotor. Tuas rem sendiri bekerja dalam tiga tahap 1. Dead-stroke – Ini adalah proses awal dari tuas rem, dimana piston master mendorong cairan ke reservoir sebelum melanjutkan untuk mendorong cairan ke caliper melalui kabel/selang rem. 2. Pad Gap Stroke – Ini adalah tahap dimana caliper mulai mendorong piston slave bergerak keluar dari housingnya, mendorong caliper dan bantalan rem brake pad mulai menjepit rotor disc brake. 3. Kontak & Modulasi – Brake pad sudah menjepit rotor disc, ketika kita menekan tuas rem lebih dalam, maka tenaga untuk menjepit disc brake akan meningkat. Modulasi dikendalikan oleh pesepeda, dan tidak harus merupakan karakteristik dari sistem pengereman, namun beberapa rem memungkinkan pesepeda untuk memodulasi atau mengontrol gaya pengereman. Selang Rem / Brake Lines Saluran atau selang rem hidrolik memegang peranan penting untuk menghubungkan dua bagian kerja utama pada rem sepeda hidrolik, yaitu master cylinder dan slave cylinder. Kita tahu bahwa sistem hidrolik sangat fleksibel karena saluran atau selang pada sepeda dapat diatur hampir di mana saja, jadi mari kita lihat lebih dekat tentang konstruksi selang/line. Lapisan pada kable rem hidrolik biasanya terdiri dari 3 lapisan Inner Tube Lapisan tubing ini dirancang untuk menampung cairan. Biasanya menggunakan bahan teflon karena tidak bereaksi atau menimbulkan korosi dengan minyak rem. Lapisan Aramid Kevlar Memberikan kekuatan dan struktur kabel. Lapisannya berpola anyaman, kuat untuk menahan tekanan tinggi, dan tidak akan berubah bentu. Kevlar juga sangat ringan, yang merupakan komponen yang diinginkan untuk setiap komponen sepeda, dan juga dapat dipotong dengan mudah dan dipasang kembali menggunakan alat hose/cable fitting. Outer Casing Berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar untuk lapisan Kevlar dan inner tube, serta mengurangi lecet pada frame sepeda. Lapisan selang pada jalur rem hidrolik Selang Rem Steel braided Steel braided artinya baja yang dianyam, jadi kabel terbuat dari anyaman benang-benang baja, yang terasa kasar kalau dipegang. Steel braided memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kabel hidrolik standar. Steel braided juga biasanya memiliki konstruksi 3 lapis, lapisan paling dalam mengandung cairan rem dan ada lapisan paling luar yang memberikan perlindungan terhadap lecet pada rangka sepeda. Perbedaan utama adalah di lapisan tengah yang bukan terbuat dari Kevlar, tetapi terbuat dari stainless steel. Steel braided dirancang agar lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan dengan kabel rem standar. Keuntungannya adalah bentuknya yang kaku dan sangat kuat terhadap tekanan, lebih kuat dari kabel rem standard yang biasanya terbuat dari plastik. Jadi ketika tekanan diberikan pada tuas rem, semua tekanan akan disalurkan oleh minyak rem ke caliper rem sepeda, tidak ada tekanan yang terbuang akibat dari tekanan ke arah dinding kabel rem. Contoh kabel rem hidrolik yang rudak atau buruk adalah, ketika rem ditekan, kabel rem mengembang, yang artinya tekanan sebagian besar lari ke dinding kabel, bukan ke arah caliper rem sepeda, sehigga kita perlu untuk menekan tuas rem lebih keras lagi untuk menahan laju sepeda. Kekuatan adalah keuntungan utama dari kabel rem steel braided. Dan juga, banyak pesepeda yang lebih menyukai tampilannya, dibandingkan kabel rem hitam dari plastik, yang hampir dipakai oleh semua sepeda. Kulit selang braided steel Minyak Rem/ Brake Fluid Sistem pengereman hidrolik biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis minyak rem, yaitu cairan DOT DOT brake fluid atau oli mineral mineral oil. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua cairan tidak boleh dicampur. keduanya terbuat dari bahan kimia yang sangat berbeda dan lapisan dalam sistem pengereman juga berbeda; sehingga kalau kita mencampur atau mengganti satu fluida dengan fluida yang lain pastinya akan merusak rem sepeda. Di sisi lain, mencampur cairan dari jenis yang sama tidak juga disarankan, walaupun ada juga yang memperbolehkannya, kita harus mengetahui karakter dari jenis minyak rem yang akan dicampur. Misalnya kita bisa mencampur cairan DOT 4 dengan DOT tanpa merusak sistem pengereman sepeda. Cairan Rem DOT DOT sendiri kependekan dari Department of Transportation atau departemen transportasi nya Amerika Serikat. Semua minyak rem yang dipakai di Amerika Serikat harus disetujui dan akan dibagi lagi kategorinya untuk jenis pemakain minyak rem yang sesuai. Dan standard klasifikasi DOT beserta kelasnya juga dipakai secara global. Pembagian kelas minyak rem DOT berdasarkan titik didih kering dan basah, kekentalan, dan bahan dasarnya. Tabel karakterisitik umum dari minyak rem DOT DOT Titik didih kering Titik didih basah* Batas kekentalan Bahan dasar DOT 2 190 °C 374 °F 140 °C 284 °F ? castor oil/alcohol DOT 3 205 °C 401 °F 140 °C 284 °F 1500 mm2/s glycol ether DOT 4 230 °C 446 °F 155 °C 311 °F 1800 mm2/s glycol ether/borate ester LHM+ 249 °C 480 °F 249 °C 480 °F 1200 mm2/s mineral oil DOT 5 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s silicone DOT 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s glycol ether/borate ester *Titik didih basah mengacu pada cairan dengan kadar air setelah masa pakai 1 tahun. Minyak rem DOT 3, 4 dan berbasis glikol-eter dan terdiri dari berbagai pelarut serta bahan kimia. Cairan rem glikol-eter bersifat higroskopis meyerap air, yang berarti mereka menyerap air bahkan pada tingkat tekanan atmosfer normal. Tingkat penyerapannya secara umum adalah sekitar 3% per tahun. Kadar air pada minyak rem akan mempengaruhi kinerja dengan mengurangi titik didihnya. Karena itu disarankan untuk mengganti minyak rem setelah 1 sampai 2 tahun pemakaian. Minyak rem DOT 5 Minyak rem DOT 5 tidak sama dengan DOT sangat berbeda dai minyak rem DOT kelas lainnya, karena berbahan dasar silikon, bukan glycol-ether. Bahan silicone pada minyak rem sangat hydrophobic tidak menyerap air dan tidak boleh dicampur dengan minyak rem DOT kelas lainnya. Karena DOT 5 tidak menerap air, maka air akan terkumpul dan pada suhu ekstrem bisa mendidih atau membeku pada satu titik di kabel rem sepeda, sehingga dapat merusak sistem rem hidrolik. Ini makanya minyak rem hidrolik higroskopis meyerap air lebih banyak dipakai pada sepeda. Mineral Oil / Minyak Mineral Mineral Oil tidak begitu terstandarisasi pada minyak rem, tidak seperti minyak rem DOT yang memiliki kriteria dan standarisasi yang jelas. Standard pada mineral oil untuk bahan, kinerja, dan titik didih bisa berbeda dari setiap merek yanga ada. Produsen mineral oil Shimano dan Magura meracik minyak rem mineral oil mereka sendiri, sehingga kita tidak boleh mencampur dengan minyak rem DOT karena ini kemungkinan akan memiliki efek buruk pada kabel dan performa rem. Keuntungan mineral oil adalah, tidak seperti kebanyakan cairan DOT, mineral oil tidak menyerap air hydrophobic. Ini berarti bahwa rem tidak perlu diservis sesering mungkin, tetapi kadar air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menyatu dan membeku / mendidih dan akan mempengaruhi kinerja rem. Mineral oil juga tidak korosif yang berarti penanganan cairan dan tumpahan mineral oil lebih tidak berbahaya. Perbedaan warna minyak REM DOT dan Mineral Oil Setiap merk dan jenis rem tidak memakai minyak rem yang sama, tabel di bawah untuk melihat keragamanan jenis minyak rem yang dipakai pada berbagai merk rem sepeda. Cek dan lihat spesifikasi produk untuk onformasi lebih pasti. Manufacturer Jenis Minyak Rem Avid Dot Fluid Bengal Dot Fluid Clarks Dot Fluid Formula Dot Fluid Giant Dot Fluid Mineral Oil Hayes Dot Fluid Hope Dot Fluid Magura Mineral Oil Quad Dot Fluid Shimano Mineral Oil Tektro Mineral Oil Sistem Terbuka atau Tertutup? Sistem master silinder dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka / open system Hampir semua sepeda keluaran sekarang menggunakan rem sistem hidrolik terbuka. Terbuka bukan berarti terbuka, tetapi ada bagian di dalam sistem yang memiliki kontak dengan udara. Ruang uadara dalam sistem hidrolik ini disebut bladder. Jadi pada sistem terbuka ada reservoir dan blasdder. Reservoir adalah seperti tangki atau wadah untuk menampung cairan/minyak. dengan adanya reservoir dan bladder, memungkinkan cairan untuk ditambahkan atau dikurangi dari sistem secara otomatis pada saat digunakan. Tangki reservoir dan bladder dapat menyimpan menyimpan luapan cairan yang memuai akibat panas yang dihasilkan oleh pengereman, karena masih memiliki ruang udara di dalamnya. Reservoir juga akan memberikan cairan tambahan secara otomatis jika diperlukan ketika brake pad mulai aus dan menipis, sehingga piston perlu menekan lebih dalam dan jauh untuk mengkompensasi brake pad yang semakin tipis. Pada sistem terbuka, bladder memiliki kemampuan untuk membesar dan berkontraksi jika ada pemuaian minyak rem, tanpa mengubah rasa’ pada rem sepeda. Pada sistem terbuka yang bagus, kita bisa menambah minyak rem, memotong selang tanpa harus mem-bleed system. Tangki rervoir dan bladder pada rem sepeda hidrolik Sistem tertutup / closed system Banyak dipakai pada sepeda lama. Sistem ini juga menggunakan reservoir untuk minyak rem, namun tidak memiliki bladder untuk mengimbangi pemuaian minyak rem dan juga untuk mengkompensasi keausan pada berake pad. Tidak ada ruang udara di dalam sistem ini, semua ruang dipenuhi dengan minyak rem. Sehingga untuk mengatur tingkat dan jumlah minyak rem harus dilakukan secara manual melalui bleed port. Akan ada pekerjaan tambahan jika kita harus menambah atau mengurangi minyak rem, yang mungkin terjadi karena pemuaian, penyusutan, atau rotor disc brake yang menipis. Jika rotor disc brake menipis, tentunya piston pada caliper perlu menekan lebih dalam agar cengkraman tetap kuat, yang artinya perlu menambah minyak rem lagi pada sistem tertutup ini. Sistem terbuka dan tertutup pada rem hidrolik sepeda Bleed adalah istilah yang dipakai ketika kita membuka sistem hidrolik untuk menambah atau mengurangi atau menguras minyak rem di dalamnya. Tujuan bleed bisa untuk mengatur jumlah minyak rem, mengganti minyak rem, atau untuk mengeluarkan udara yang terperangkan di dalam minyak rem. Bleed kit adalah peralatan khusus yang dipakai untuk melakukan bleed bleeding. Rem Hidrolik vs mekanik Seperti yang telah kita ketahui, ada dua jenis mekanisme pada rem cakram disc brake hidrolik dan mekanis. Rem mekanis menggunakan sistem penarikan dengan kabel bowden, seperti pada kebanyakan sistem rim brake rem yang menjepit rim/velg sepeda pada umumnya, sedangkan rem hidrolik menggunakan fluida/cairan/minyak untuk memindahkan gaya dari tuas rem ke kaliper. Perbedaan utama antara keduanya adalah efisiensi. Meskipun rem cakram mekanis akan lebih baik daripada rim brake terutama di tempat basah, rem cakram sistem mekanis tidak bisa menyamai efisiensi sistem hidrolik. Sistem mekanis/kabel memiliki kekurangan yang sama dengan rim brake, bisa terjadi hilangnya tekanan dan gaya pada jalur kabel dan hose karena kabel dan hose juga saling menggesek. Jadi ketika kita tarik/tekan tuas rem dengan kekuatan 100%, ada sebagian gaya dan tenaga yang hilang pada kemacetan atau gesekan antara kabel dan hosenya, sehingga pada kaliper tenaga sudah tidak 100% lagi. Sedangkan pada rem hidrolik, gesekan antara minyak rem dan hose selang sangat minim, karena minyak bersifat licin. dan yang lebih menguntungkan adalah, sistem rem hidrolik bisa melipatgandakan atau meningkatkan kekuatan dari tekan tuas rem ke kaliper rem. Artinya, ketika kita menekan tuas rem dengan kekuatan 100%, sistem rem hidrolik akan meningkatkan kekuatan tekan di kaliper menjadi lebih besar tergantung kondisi dan kualitas rem hidroliknya. Sehingga pada sepeda dengan rem hidrolik, tuas rem terasa ringan, cukup ditekan dengan satu jari sudah bisa mengurangi atau menghentikan laju roda sepeda. Kelebihan dan kekurangan rem hidrolik Kelebihan lain rem hidrolik adalah perawatan rem hidrolik yang lebih mudah dibanding rem mekanik. Rem mekanik yang menggunakan kabel, seiring masa pakainya, kabel akan melar, sehingga perlu distel ulang dengan menarik kabel agar kabel tetap pada kondisi yang tegang agar rem berfungsi maksimal, mungkin harus dilakukan setiap 2 bulan pada pemakaian aktif. Potensi untuk kemasukan kotoran, air dan terjadi karat juga lebih mudah terjadi pada sistem rem kabel. Sistem rem kabel vs Hidrolik pada sepeda Rem hidrolik berada dalam sistem yang tertutup dan kedap karena mengandung cairan. Jadi lebih aman untuk kemasukan kotoran, dan selama tidak ada kabel yang rusak atau bocor, akan aman2 saja. Penggantian minyak rem juga dilakukan pada periode yang lebih lama, bisa setiap 1 atau 2 tahun. Kekurangan rem hidrolik adalah ketika terjadi kebocoran atau minyak rem yang mendidih karena terlalu panas. Untuk memperbaiki kebocoran, perlu alat-alat khusus seperti bleed kit dan pengetahuan teknis sepeda yang lebih tinggi. Pada saat minyak rem sudah mendidih, sering terjadi kegagalan atau disfungsi rem yang bisa berakibat fatal rem sistem kabel juga bisa panas dan putus dan berakibat fatal juga, tetapi dengan periode waktu yang lebih lama. Rem dengan kabel/kawat dengan kualitas bagus dan kondisi terawat memiliki performa yang lebih baik dari rem hidrolik yang murahanan atau yang tidak terawat. Jadi tidak bisa disimpulkan bahwa rem hidrolik lebih baik dari rem kabel/mekanik. Walaupun secara sistem, rem hidrolik memiliki kinerja rem yang lebih efektif dan efisien. Rem hidrolik lebih mudah untuk menghasilkan modulasi yang ideal ini. Bukan berati sistem rem kabel tidak bisa, sistem rem kabel yang baik dan terawat dan sudah disetting dengan bagus juga bisa mendapatkan modulasi rem yang ideal. Harga sepeda gunung dengan rem hidrolik biasanya lebih mahal daripada sepeda dengan rem kabel, begitu juga dengan komponen yang dijual bebas. Tetapi pada kelas/level yang berbeda, rem kabel juga bisa lebih mahal dibandingkan dengan rem hidrolik. Modulasi rem sepeda Kita mungkin pernah mendengar istilah modulate atau modulation pada rem sepeda. Modulasi pada rem adalah seberapa distribusi banyaknya tekanan yang terjadi pada roda sepeda akibat dari variasi tekanan yang dilakukan pada tuas rem. Salah satu keuntungan rem hidrolik adalah lebih mudah untuk mencapai modulasi ideal. Tidak ada modulasi pada rem artinya tidak ada pengereman. Untuk lebih mudah dipahami, kita lihat penjelasan contoh dan gambar di bawah Modulasi rendah / low modulation Tuas rem sepeda tidak perlu ditekan dalam untuk mendapatkan penguncian roda yang maksimal. Artinya rem sepeda tidak bisa ditekan terlalu dalam, karena dengan menekan sedikit saja, roda sepeda sudah terkunci maksimal. Modulasi rendah terlihat tidak terlalu bahaya, karena roda tetap bisa dikunci secara maksimal. Tetapi memerlukan feeling yang sangat pas pada penekanan tuas roda sepeda, yang sering terjadi pada modulasi rendah adalah roda sering menglami skid/ngepot, karena penekanan penguncian roda sangat mudah terjadi ketika tuas rem ditekan. Modulasi tinggi / high modulation Tuas rem sudah ditekan sangat dalam, bahkan sampai mentok, tetapi roda sepeda masih belum terkunci secara maksimal. Modulasi tinggi sangat berbahaya, apalagi kalau sepeda pada kecepatan tinggi, rem sepeda tidak akan bekerja maksimal, dan dapat berakibat kecelakaan. Modulasi ideal / ideal modulation Penguncian roda sepeda responsif seiring kedalaman tuas rem yang ditekan. Artinya, kekuatan penguncian roda mengikuti kedalaman tuas rem yang ditekan, ketika tuas rem sudah atau hampir mentok, disitulah kekuatan penguncian roda mencapai 100%. Modulasi ideal memiliki rentang kedalaman tuas yang lebih panjang, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pengereman pada sepeda. Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda Mengapa rem hidrolik gagal Rem hidrolik dapat tidak berfungi/gagal atau untuk sementara karena berbagai alasan, seperti kebocoran atau rem yang aus setelah digunakan dalam waktu lama. Seperti yang kita ketahui ada beberapa prinsip penting di balik rem hidrolik. Hidraulik mengandalkan tekanan di dalam sistem dan rem mengandalkan gesekan. Kerusakan pada salah satunya akan mengakibatkan kegagalan sistem rem. Sebagai contoh, hilang atau berkurangnya minyak rem akan menurunkan tekanan di dalam sistem karena tekanan dari tuas rem tidak memiliki media apa pun untuk mentransfer tekanannya. Di sisi lain jika minyak rem menyentuh bantalan rem brake pad atau rotor, maka akan licin dan mengurangi gesekan untuk menahan laju roda. brake pad sepeda yang rusak Contoh di atas harus jelas bagi kebanyakan orang, tetapi bagaimana dengan penyebab kegagalan rem yang kurang jelas alasannya? Ada beberapa jenis kegagalan pada sistem rem sepeda. Di bawah ini adalah ikhtisar dari tiga jenis tersebut. Pad Fade Semua bahan dan material memiliki koefisien atau kurva gesekan yang dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Setiap material memiliki suhu kerja yang optimal di mana koefisien gesekan mencapai nilai tertinggi. Penggunaan rem lebih lama dan keras akan meningkatkan tempratur, melebihi temperatur optimal yang menyebabkan koefisien kurva gesekan menurun. Temperatur yang tinggi ini dapat menyebabkan elemen-elemen tertentu di dalam material meleleh, rusak, pecah yang akan yang menyebabkan efek licin, seperti pada brake pad ā€œcampuranā€. Biasanya resin pengikat pada brake pad yang pertama rusaka, lalu partikel logam dapat meleleh. Pada suhu yang sangat tinggi, material dapat mulai menguap menyebabkan pad menggesek lapisan bahan yang teruapkan atau terlelehkan yang bertindak sebagai pelicin. Karakteristik pad fade adalah ketika tuas ditekan kuat kuat dan roda tidak akan berhenti, bahkan pada saat kita menekannya sekuat tenaga. Biasanya hal ini terjadi setelah pengereman yang lama dan menerus, lalu secara mendadak rem kehilangan gigitannya, karena beberapa bagian dari brake pad sudah kepanasan, meleleh dan menguap. Green Fade Green Fade mungkin merupakan jenis disfungsi rem yang paling berbahaya yang sering terjadi pada brake pad baru. Brake pad terbuat dari berbagai jenis bahan tahan panas yang disatukan bersama dengan pengikat resin. Green Fade dianggap paling berbahaya karena tidak dalam ekpektasi pesepeda pada rem baru. Banyak orang akan menganggap bantalan rem baru sebagai yang bantalan rem yang sempurna dan dapat digunakan dengan keras dari kayuhan pertama. Pada brake pad baru, resin ini akan menyatu dan mengikat material lain lebih kuat, setelah dipanaskan, panasnya diperoleh dari gesekan dengan rotor atau disc brake. Alangkah baiknya jika kita mencoba brake pad baru, dengan melakukan pengereman selama sekitar 6 detik beberapa kali pada kecepatan biasa. Lalu pastikan tekanan pada tuas rem sudah sesuai dengan yang kita inginkan, sebelum memakaianya pada perjalanan yang sebenarnya. Fluid fade Fluid fade disebabkan oleh minyak rem yang mendidih oleh panas dari pada kaliper dan kabel rem. Ketika digunakan dalam kondisi ekstrem, panas dari brake pad dapat berpindah ke kaliper dan minyak rem sampai mendidih, menghasilkan gelembung dalam sistem cairan/minyak rem. Karena gelembung dapat menyerap tekanan, akan menghasilkan perasaan seperti menekan busa/sponge ketika menekan tuas rem, karena input tekanan tidak semuanya ditransfer ke kaliper. Penyebab utama fluid fade adalah air yang diserap dari udara mengurangi suhu didih minyak rem, membuat minyak rem lebih mudah mendidih. Minyak rem DOT memiliki kecenderungan untuk menyerap air dari udara di sekitarnya, terutama dalam kondisi lembab dan panas. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa kita perlu mengganti minyak rem setiap tahunan. Sistem hidrolik pada rim brake Sistem rem hidrolik tidak hanya dipakai pada rem cakram. Rim brake seperti rem yang biasa dipakai pada sepeda balap, juga banyak yang menggunakan sistem rem hidrolik. Beberap pabrikan sepeda balap ada yang memakai rem hidrolik, begitu juga dengan sepeda BMX. Ada banyak produk 3rd party yang bisa kita beli, untuk mengganti rem kabel menjadi rem hidrolik jika kita mau. Memang belum banyak dipakai, beberapa orang berpendapat karena cengkramana dari rem hidrolik yang lebih kuat, sehingga ketika dipakai pada rim brake, dapat membuat rim sepeda berubah bentuk. Entah karena rim/velg sepeda lebih kuat tergesek, atau juga karena tekanan yang diterima rim/velg lebih besar. Jadi berpotensi terjadinya perubahan bentuk velg sepeda. Sistem hidrolik pada rim brake Pada sepeda BMX juga ada yang mencoba untuk memakai sistem hidrolik, dan secara umum sepeda BMX memakai rem jenis rim brake, U brake dan lainnya, tetapi hal ini membuat harga sepeda BMX menjadi semakin mahal. Pemakaian rem sepeda hidrolik pada sepeda BMX lebih cocok untuk BMX race, karena membutuhkan penghentian laju sepeda untuk bermanufer pada belokan dengan cepat. Untuk freestyle, park, sepertinya tidak begitu perlu karena style BMX lainnya biasanya tidak memerlukan kecepatan tinggi, sehingga rem kabel sudah cukup pada sepeda BMX. Tidak tidak ada salahnya kalau mau mencoba, mungkin lebih cocok dengan gaya sepeda BMX mu, siapa yang tahu. Pemakaian sistem hidrolik pada rim brake, memerlukan velg yang lebih kuat. Jangan sampai kekuatan dorong membuat rim bengkok, pastikan posisi maksimum jepitan tidak lebih sempit daripada lebar velg sepeda. Magura merupakan salah satu produsen terkemuka yang mengeluarkan banyak varian untuk sistem hidrolik paada rem sepeda jenis rim brake, beberapa jenis produknya bisa dilihat di halaman produk Megura, dan saya untuk katalog lengkap dari Magura bisa dilihat di katalog produk Magura 2019. SRAM juga mengeluarkan beberapa produk menggunakan sistem hidrolik untuk rim brake dan shifternya, contoh produknnya adalah SRAM S-700 DoubleTap Shifters/ Hydraulic Rim Brake. Walaupun memiliki kekuatan yang lebih baik, tetapi perawatan rem hidrolik sedikit lebih repot daripada perawatan kabel rem biasa. Pemakaian sistem hidrolik juga sudah tidak spesifik untuk rem sepeda gunung lagi, sistem hidrolik juga sudah mulai dikembangkan pada sistem derailleur dan pada sepeda balap atau sepeda gravel.
Melepas caliper unit dari dudukannya, 2. Mengeluarkan semua minyak rem dari saluran hidrolik rem, 3. Melepas semua komponen caliper rem, kemudian mencucisemua komponen menggunakan air bersih dan detergen. Gambar 37. Komponen caliper rem Sumber: BPR Honda 4. Memeriksa permukaan dinding cylinder caliper dari cacat,goresan dan ukur diameter
Sistem hidrolik adalah perubahan tenaga dari pedal rem ke tekanan hidrolik pada master silinder. Kemudian, tekanan disalurkan ke unit rem setiap roda melalui pipa dan pipa. Silinder roda mengubah tekanan menjadi gaya yang bekerja pada sepatu rem, sehingga membuatnya bersinggungan atau membingungkan dengan silinder rem atau drum rem hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama yaitu, pedal rem, boster rem, master cylinder, proportioning valve valve p, tuas rem parker atau rem tangan, rem cakram dan rem ini merupakan komponen dari sistem rem hidrolik dan penjelasannya1. Pedal RemPedal rem merupakan bagian integral dari sistem pengereman dan direm oleh pengemudi. Pedal rem harus bergerak bebas sepenuhnya. Tanpa gerakan bebas ini, piston master cylinder akan terdorong ke belakang dan penarikan akan menyebabkan pengereman berlanjut. Selain itu, harus ada jarak tertentu, harap tetap menjaga pedal rem saat Anda Booster RemBooster rem hidrolik digunakan untuk meningkatkan silinder utama master cylinder sebelum mencapai silinder roda wheel cylinder. Kenaikan tekanan dalam sistem rem bergantung pada perbedaan tekanan antara vakum mesin dan tekanan atmosfer yang dikendalikan oleh katup hidrolik. Tenaga menekan pedal rem dari pengemudi tidak cukup untuk segera menghentikan kendaraan. Penguat rem menggandakan gaya yang diberikan oleh pedal, sehingga dibutuhkan lebih banyak gaya pengereman. Booster dapat dipasang bersama dengan master cylinder tipe terintegrasi atau terpisah dari master cylinder itu sendiri. Booster rem memiliki diafragma yang menggunakan perbedaan tekanan antara tekanan atmosfer dan ruang hampa yang diciptakan oleh intake manifold mesin. Silinder master terhubung ke pedal dan memberikan gaya pengereman yang lebih besar dari langkah pedal terkecil. Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, penguat rem diganti dengan pompa vakum karena kevakuman yang dihasilkan di intake manifold mesin diesel tidak cukup Master CylinderPeran master cylinder adalah mengubah gerakan pengereman menjadi tekanan hidrolik. Silinder master terdiri dari tangki penyimpan oli berisi minyak rem, piston, dan silinder yang menghasilkan tekanan hidrolik. Ada dua jenis tabung gas yaitu silinder tunggal dan tabung ganda tandem .Jika salah satunya rusak, biasanya digunakan tabung ganda sebagai pengganti tabung Proportioning Valve katup pKatup proporsional katup p terletak di antara jalur rem master silinder dan silinder roda belakang. Alat ini digunakan untuk mendapatkan gaya pengereman yang sesuai untuk membedakan jarak pengereman roda depan dan roda belakang sehingga dapat mencegah roda belakang terkunci sebelum waktunya pada saat pengereman Flexible Hose Selang FlexibleSelang fleksibel adalah sistem rem yang digunakan untuk mendistribusikan pipa rem dan rem roda serta mengkompensasi pergerakan Rem TanganFungsi tuas rem dan kabel rem adalah untuk mengerem roda belakang melalui batang penghubung dan kabel yang digunakan untuk memarkir kendaraan di jalan menurun dan Rem Cakram Rem cakram dioperasikan secara hidrolik dan mekanis dengan kabel baja, batang baja atau batang hidrolik. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan menjepit cakram menggunakan dua bantalan Rem TromolRem tromol menggunakan gesekan antara sepatu rem dan tromol, yang berputar saat roda berputar. Untuk membuat gesekan untuk memperlambat kendaraan dengan baik, maka dibuatlah koefisien sepatu rem yang pembahasan mengenai rem hidrolik. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mempelajari sistem Teknika! Pada sistem rem hidrolik (biasanya rem cakram), jika tidak ada minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meskipun Anda sudah menginjak pedal rem berkali-kali (pada mobil), atau sudah menekan handel rem dengan sangat kuat (pada sepeda motor). Dengan kata lain, tanpa minyak rem sistem pengereman tidak akan bekerja sempurna, atau malah

REM HIDROLIK Sistem rem hidraulik digunakan sebagai sistem penyalur rem untuk menyalurkan tenaga pengereman dari pedal menuju aktuator rem. Pembahasan mengenai rem hidraulik adalah sebagal berikut. 1. Pengertian Rem Hidraulik Pada sepeda motor, sistem pengereman ada yang menggunakan Kabel, tuas, atau minyak rem untuk meneruskan gaya pengereman. Penggunaan minyak rem adalah salah satu ciri dari sistem rem hidraulik. Sistem hidraulik adalah sistem yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu gerakan. Gerakan ini dapat berupa gerakan Segaris atau putaran. Sistem rem hidroulik pada sepeda motor atau mobil bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes, yang berbunyi Jika suatu zat cair dikenakan tekanan maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Sistem hidraulik ini juga bekerja berdasarkan Hukum Avogadro, yang berbunyi sebagai berikut "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda itu akan mendapat tekanan Ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Jadi, pengertian dari sistem rem hidraulik adalah suatu sistem pengereman pada sepeda motor yang menggunakan media cairan minyak rem sebagai penghantar atau penerus gerakan dalam bekerjanya. Salah satu aplikasi dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram. 2. Jenis-jenis Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik dapat dibagi menjadi dua jenis yang banyak digunakan pada sepeda motor. Pembagian ini berdasarkan pada caliper-nya, yaitu sebagal berikut a. Tipe fixed caliper Rem cakram tipe ini memiliki caliper yang posisinya tetap atau tidak mengalami perubahan, baik ketika melakukan pengereman maupun tidak. Saat proses pengereman berlangsung, kedua piston rem akan menjepit sehingga menekan kedua kampas rem untuk menjepit Piringan rem yang berapada pada roda kendaraan. b. Tipe floating caliper Rem cakram tipe ini terdiri atas satu ataupun dua piston yang terletak hanya pada satu sisi caliper saja Miekanisme kerja rem cakram tipe floating adalah ketika pedal rem dinjak/ditarik, piston akan menekan master silinder dan disalurkan pada Rem Cakram Hidraulik Rem cakram hidraulik biasanya digunakan pada sepeda motor Pada sistem pengereman ini, tenaga hidraulik dari fluida berupa minyak rem digunakan sebagai tenaga pendorong dari pedal atau handel rem ke brake pad atau kampas rem. Sistem pengereman pada cakram hidraulik memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi pengereman. Komponen-komponen rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem, caliper, cakram rem, dan kampas rem. 1. Handdel Rem Handel rem merupakan komponen yang bertungsi mendorong minyak rem. Komponen ini juga biasa disebut dengan tuas untuk rem depan dan pedal rem untuk rem belakang. 2. Master Silinder Rem Master silinder rem disebut juga dengan master rem. Komponen ini berfungsi mengubah kekuatan mekanik menjadi kekuatan tekanan yang berasal dari minyak rem untuk menekan kampas rem pada caliper. Cara kerja dari bagian ini adalah memompakan minyak rem fluida dari reservoir tank ke caliper melalui penghubung berupa selang. Master silinder rem terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut. a. Reservoir tank berisi minyak rem. b. Master piston penekan. C. Pegas pengembali memantulkan handel rem untuk kembali keposisi semula. d. Handel rem penekan piston. 3. Reservoir Tank Reservoir tank adalah tempat untuk menampung minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela pengintai yang berfungsi mengontrol ketinggian minyak rem. komponen reservoir tank terdiri atas Dagian-bagian berikut. a. Sekrup atau baut. b. Cap atau tutup reservoir. C. Set plate atau pelat diafragma. d. Diafragma. e. Upper level. f. Lower level. g. Ventilast. 4. Selang Rem Selang rem merupakan komponen pada SIstem pengereman yang bertungsi sebagai Saluran minyak rem yang mendorong master Silinder rem untuk menekan caliper. 5. Minyak Rem Pada umumnya, minyak rem tidak mengandung minyak bumi. tetapi mengandung poliglikol eter, glikol eter, dan aditif. Minyak rem berfungsi menyalurkan tenaga hidraulik karena minyak rem memiliki sifat seperti fluida cairan. Tenaga hidraulik disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari minyak rem adalah sebagai berikut. a. Memiliki titik didih tinggi. Hal ini penting agar minyak rem tidak mendidih ketika temperatur tinggi saat pengereman. Semakin tinggi titik didih minyak rem, maka semakin baik pula kualitas minyak rem tersebut. b. Tidak menimbulkan karat. c. Mempunyai performa pelumasan yang baik. d. Memiliki viskositas kekentalan yang tinggi. Minyak rem yang baik harus memiliki viskositas tetap yang berfungsi meneruskan tekanan. e. Tidak merusak bahan karet. 6. Caliper Caiiper bertungsi sebagai rumah bagi kampas rem. Selain itu, caliper juga berfungsi sebagai komponen yang akan mengubahtekanan hidraulik menjadi energi gerak berupa tekanan. Bagian ini memiliki konstruksi pemasangan yang statis dan terpisah dengan cakram rem ataupun roda. Oleh karena itu, ketika roda terus berputar, caliper rem akan tetap statis. Bagian ini merupakan yang membedakan jenis-jenis rem cakram pada sepeda motor, yaitu fixed caliper dan floating caliper. 7. Cakram Rem Cakram rem atau disebut juga dengan piringan cakram disc brake bertungsi sebagai media gesek dari kampas rem. Piningan cakram ditempatkan pada roda dan membuat piringan cakram berputar mengikuti putaran roda. Saat tuas rem ditarik, kampas rem yang menekan piringan cakram akan membuat roda melambat ataupun berhenti akibat gesekan kampas rem terhadap cakram yang berputar 8. Brake Pad atau Kampas Rem Kampas rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi mengubah energi kinetik dari kendaraan menjadi energi panas melalui gesekan dan sebagai media gesek pada cakram. Kampas rem berupa pelat baja yang pada permukaannya ditempel dengan bahan gesek kampas. Pada saat pengereman berlangsung, bahan gesek/kampas rem tersebut bergesekan dengan cakram rem. Kampas rem biasa/sering disebut juga sebagai brake pad atau disc pad. Kampas rem perlu diganti secara berkala karena seiring kendaraan digunakan, komponen ini akan terkikis akibat gesekan pengereman. Pada beberapa jenis kampas rem, ditambahkan penggunaan metalic plate anti-sequel shim yang terletak pada sisi piston dan berfungsi mencegah bunyi yang terjadi akibat proses pengereman.

Komponen pada sistem rem tromol yang ditunjukkan gambar nomor 6, 3, 1, 4, 10, 5 pada gambar di bawah ini adalah A. Wheel cylinder, backing plate, tromol, kanvas rem, sepatu rem, return spring B. Tromol , backing plate, silinder roda, sepatu rem, kanvas rem, pegas pengembali
Komponen Master Rem Motor – Pada mekanisme rem hidrolik motor terbagi dalam beberapa komponen, salah satunya komponen pada mekanisme rem hidrolik yakni master silinder Silinder Master. Lalu apa saja komponen master rem motor? Master silinder sendiri berperan untuk meningkatkan penekanan dari pedal sesudah pedal diinjak oleh sopir, yang nanti penekanan dari pedal akan dirubah jadi penekanan hidrolik pada master silinder yang selanjutnya dipakai untuk tekan piston pada kaliper atau silinder roda yang ada pada setiap roda. Baik pada rem hidrolik type tromol atau cakram masih tetap memakai master silinder pada mekanisme remnya. Untuk lebih jelasnya terkait komponen master rem motor dan fungsinya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Fungsi Master Rem pada Motor Istilah yang lain lebih dekat dipakai untuk menerangkan master rem adalah master silinder. Komponen ini sebagai salah satunya bagian dari rem hidrolik di mana rem tipe ini manfaatkan penekanan oli pada proses pengeremannya. Fungsi master rem motor sendiri adalah mengganti pergerakan mekanis menjadi penekanan hidrolik. Pada prinsipnya kerja, komponen ini mempunyai peran yang besar sekali. Karena akan mengganti pergerakan pada pedal sepeda motor jadi penekanan hidrolik. Kekuatannya ini karena ada tabung dan piston. Komponen piston akan tersambung pada pedal rem hingga pergerakannya akan bolak balik dalam tabung. Pergerakan yang sudah dilakukan piston nanti akan memunculkan peralihan dalam tabung. Tabung akan berisi dengan fluida hingga memunculkan penekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda sesuai pergerakan yang sudah dilakukan piston. Penekanan ini nanti akan membuat dorongan yang perannya menjepit cakram. Saat dorongan yang dibuat master rem besar jadi lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem motor mempunyai beberapa komponen didalamnya yang mempunyai peranan penting. Berikut komponen – komponen yang ada pada master rem master silinder rem pada motor dan perannya 1. Reservoir Tank Komponen pertama master rem motor yaitu reservoir tank. Resevoir tank berperan untuk memuat minyak cadangan dan isi minyak rem pada mekanisme hidrolik jika mulai menyusut. Karena reservoir berperan sebagai penampung cadangan minyak rem karena itu harus tertutup rapat. hingga janganlah sampai lupa tutup kembali sesudah isi minyak di reservoir tank. Reservoir tank ada tutup dengan seal karet agar bisa tutup dengan rapat supaya minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank ada garis low dan full atau min dan max. Lihat garis ini jika minyak pada tingkat low/min karena itu harus diisi sampai lever full/max. 2. Return Port Selain itu pada bagian master rem motor juga terdapat return port. Return port berperan sebagai lubang katup pengembali minyak rem dari ruangan penekanan ke bak cadangan atau reservoir tank. 3. Primary Piston dan Secondary Piston Primary piston dan secondary piston berperan untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak dalam ruang master silinder karena ada style dorong teknisi dari push rod tangkai penggerak, untuk hasilkan style dorong hidrolik yang bisa gerakkan piston pada caliper rem cakram atau pada silinder roda rem tromol, agar menggerakkan kampas agar terjadi gesekan untuk perlambat sektor putar rotor dan tromol di saat pedal rem diinjak. 4. Piston Seal Seal piston Piston seal atau seal piston pada komponen master rem motor berperan menahan saluran minyak pada ruangan depan piston dengan ruangan belakang piston low pressure air. Disamping itu, seal piston berperan menahan gesekan di antara piston dan dinding ruangan silinder di saat piston bergerak. oleh karenanya, seal piston dibuat dari karet rubber hingga plastis. 5. Pegas Pengembali Return Spring Pegas pengembali berperan untuk kembalikan primary piston atau secondary piston agar kembali lagi ke status semual di saat pedal rem tidak diinjak. 6. Aliran Bypass Bypass Ports Aliran bypass adalah aliran antara reservoir dan ruangan pada komponen master silinder rem motor. Bagian ini berperan untuk memungkinkannya piston master silinder kembali lagi ke tempat awal secara cepat dan menahan udara bisa masuk ke master silinder. 7. Aliran Kompensasi Compensating Port Adalah lubang kecil yang menyambungkan di antara master silinder dengan ruangan kerja segi depan dari piston master silinder. Saat piston master silinder ada dalam status bebas tidak ada pengereman, seal piston ada di lubang ganti rugi dan lubang tambahan bypass port. Fungsi Compensating port / aliran ganti rugi Compensating port/ aliran ganti rugi berperan untuk memungkinkannya pengembangan normal dan peningkatan minyak rem karena peralihan temperatur. Sebagai aliran pengembali cairan sesudah pedal rem dibebaskan. 8. Inlet Port Inlet port berperan sebagai lubang masuk atau pengisian minyak rem dari bak cadangan ke ruangan penekanan. 9. Outlet Port Komponen outlet port berperan sebagai lubang keluar minyak rem yang bertekanan ke arah aliran sistem rem dan sebagainya ke silinder roda atau ke piston caliper. 10. Outlet Cek Valve Pada beberapa master rem ada Outlet cek valve yang berperan untuk menjaga penekanan tersisa pada pipa rem 1 kg/cm2 untuk menahan terlambatnya pengereman. Diatas adalah ulasan terkait komponen master rem motor dan fungsinya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
koplingsepeda motor berikut komponen komponen sistem pengoperasiannya 17 melakukan perbaikan sistem transmisi manual 18 melakukan perbaikan sistem transmisi otomatis 19 melakukan perbaikan sistem rem mengidentifikasi komponen bagian sistem, salah satu solusi yang paling efektif saat ini adalah dengan jalan memberikan tambahan ilmu Home Rest Area Selasa, 24 Agustus 2021 - 0704 WIBloading... Rem motor memiliki banyak jenis dan juga komponen. Di antara berbagai macam komponen, master rem menjadi bagian yang sangat vital. Foto/dok A A A JAKARTA - Rem motor memiliki banyak jenis dan juga komponen. Di antara berbagai macam komponen, master rem menjadi bagian yang sangat vital. Kerusakan salah satu komponen rem yang jadi alat pengaman kendaraan tentu saja sangat masih banyak pengemudi motor yang asal menggunakannya. Sehingga rem cepat aus, tidak dapat berhenti dengan benar, bahkan terjadi kecelakaan. Agar master rem pada motor tidak mudah rusak, simak penjelasannya berikut ini, dilansir dari laman Suzuki, Senin 23/8/2021. Baca Juga Fungsi master rem pada motorIstilah lain yang lebih akrab digunakan untuk menjelaskan master rem adalah master silinder. Komponen ini merupakan salah satu bagian dari rem hidrolik di mana rem jenis ini memanfaatkan tekanan oli dalam proses pengeremannya. Fungsi master rem sendiri adalah mengubah gerakan mekanis untuk menjadi tekanan hidrolik. Secara prinsip kerja, komponen ini memiliki peranan yang sangat besar. Karena akan mengubah gerakan pada pedal sepeda motor menjadi tekanan hidrolik. Kemampuannya ini berkat adanya tabung serta piston. Komponen piston akan terhubung pada pedal rem sehingga gerakannya akan bolak balik di dalam tabung. Gerakan yang dilakukan piston nantinya akan menimbulkan perubahan dalam tabung. Tabung akan terisi dengan fluida sehingga menimbulkan tekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda-beda sesuai dengan gerakan yang dilakukan piston. Tekanan ini nantinya akan menciptakan dorongan yang fungsinya menjepit cakram. Ketika dorongan yang dihasilkan master rem besar, maka akan lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem juga memiliki beberapa komponen di dalamnya yang memiliki peran penting. merawat motor perawatan motor perawatan mobil dan motor Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 8 jam yang lalu 10 jam yang lalu 12 jam yang lalu 16 jam yang lalu 17 jam yang lalu 20 jam yang lalu
judul job sheet : standar kompetensi : rem cakram melakukan perbaikan sistem rem nama siswa : kelas: waktu : smkn 7 motor praktik: program keahlian mataram teknik sepeda motor i. tujuan pengajaran a. Siswa mengerti dan memahami fungsi rem b.
Sistem rem pada mobil, sekarang semuanya sudah menggunakan prinsip hidrolik untuk menggerakannya. Sementara pada motor, hampir semuanya sekarang sudah menerapkan siste hidrolik ini. Sebenarnya apa kelebihan sistem hidrolik sehingga dijadikan penggerak rem ? dan apa saja komponen-komponen pada sistem rem hidrolik ini ? apakah sama dengan rem mekanis ? Selengkapnya simak pembahasan berikut ini. Baca pula ; Prinsip kerja sistem hidrolik Nama Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya Ada 5 macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ; 1. Pedal rem/Tuas rem input device Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif. Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang diberikan oleh kita agar sistem hidrolik rem bisa bergerak. 2. Master silinder Master silinder merupakan komponen yang mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini diperlukan karena prinsip kerja sistem hidrolik adalah dengan menggunakan tekanan fluida. Jadi, energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan ditranslate ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder. Bagaimana master silinder mengubah energi ini ? Master silinder memiliki tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mempengaruhi ruang didalam tabung, sehingga kalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan berubah-ubah tergantung gerakan piston. 3. Reservoir Tank Sebenenarnya, reservoir tidak masuk kedalam susunan komponen sistem rem hidrolis secara langsung. Namun karena berhubungan dengan fluida, maka akan lebih aman kalau diberikan tabung untuk menyimpan fluida cadangan. Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolis adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam sistem hidrolik. Karena udara ini bisa dikompresi maka ketika tekanan fluida meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan akan ngempos. 4. Pipa hidrolik Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolis ini dibuat dari bahan khusus. Biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa cukup tinggi ketika rem beroperasi. 5. Caliper/Actuator rem Fungsi caliper adalah untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini bisa digunakan untuk menggerakan kampas rem agar menekan piringan rem. Istilah aktuator, sebenarnya lebih umum digunakan. Caliper itu hanya ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya merupakan aktuator rem hidrolik. Bagaimana cara aktuator mengubah energi ? Tentunya anda sudah paham kalau tekanan hidrolik ini bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini, ujung dari saluran hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang bisa bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang ini. Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang digunakan untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun bisa berlangsung. 6. Saluran bypass Mobil memiliki empat roda yang masing-masing roda memiliki satu rem. Namun pedal rem hanya ada satu, keberadaan saluran bypass ini akan memungkinkan keempat rem akan bekerja melalui input satu pedal. Saluran ini akan membagi saluran hidrolik yang keluar dari master silinder menjadi empat saluran. Masing-masing saluran ini akan dihubungkan ke masing-masing rem. 7. Fluida / Minyak rem Pada sistem rem, fluida yang digunakan mungkin berbeda dibandingkan sistem hidrolik lain. Ini karena saluran didalam sistem rem ini lebih sempit sehingga perlu fluida yang lebih encer serta rem itu berhubungan dengan panas, sehingga selain encer fluida ini juga harus tahan panas. Secara umum, minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari master silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Kata kerugian tenaga dalam hal ini, bisa terjadi apabila ada kebocoran saluran atau karena ada udara yang masuk ke sistem. Penerapan rem hidrolik pada rem cakram Pada sistem rem cakram, pengereman terjadi karena piringan yang berbentuk pipih akan terjepit oleh kampas rem pada kedua sisinya. Hal ini menyebabkan piringan tersebut berhenti berputar, sistem hidrolik akan diterapkan agar piston didalam caliper bisa bergerak menjepit saat pedal rem ditekan. Penerapan rem hidrolik pada rem tromol Hampir sama dengan rem cakram, namun pada rem tromol pengereman terjadi karena sepatu rem yang ada didalam tromol akan menekan permukaan dalam tromol ke arah luar. Sehingga tromol yang terkoneksi dengan roda akan berhenti berputar. Disini penerapan sistem hidrolik akan didesain agar dua buah piston didalam silinder roda bisa bergerak saling menjauh secara sejajar ketika pedal rem ditekan. Pergerakan ini akan mendorong sepatu rem untuk bergerak ke arah luar. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen sistem rem hidrolik dan fungsinya, semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Ada5 macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ; 1. Pedal rem/Tuas rem (input device) Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif.
Rem hidrolik merupakan jenis sistem pengereman yang menggunakan tekanan minyak dari tuas rem untuk mendorong piston. dalam kendaraan bermotor, terdapat tiga jenis rem yaitu rem mekanik, rem angin dan rem hidrolik. cara kerja rem hidrolik pastinya berbeda dengan sistem pengereman mekanik yang masih menggunakan kawat. meskipun begitu, anda perlu rutin merawat sistem rem hidrolik ini agar semua komponennya bisa bekerja dengan optimal. namun yang terpenting, sebelum mulai berkendara di jalanan, pastikan anda telah memahami bagaimana cara kerja dari sistem rem hidrolik ini, ya! Mengenal Komponen Komponen Rem Hidrolik Beserta Fungsinya Mengenal Komponen Komponen Rem Hidrolik Beserta Fungsinya12 Komponen Rem Cakram Mobil dan FungsinyaCara Kerja dan Komponen Rem Hidrolik Sepeda Motor Komponen rem hidrolik rem hidrolik merupakan rem yang menggunakan tekanan oli untuk melakukan proses pengereman kendaraan bermotor. berikut wartaoto sedikit memberikan ulasan tentang komponen komponen rem hidrolik beserta fungsinya 1. pedal rem atau tuas remkomponen rem hidrolik yang pertama adalah pedal rem. master silindermaster silinder merupakan salah satu komponen rem hidrolik yang berfungsi mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. harga rem tangan motor ,rem abs motor ,sebutkan komponen komponen rem hidraulik beserta fungsinya,komponen yg ada pada rem hidrolik sepeda motor,rem brembo motor,rem vario 125 ,rem vario 150 12 Komponen Rem Cakram Mobil dan Fungsinya Untuk lebih memahami bagaimana cara kerja rem cakram, simak penjelasan mengenai komponen dan fungsi rem cakram pada mobil berikut. 12 komponen rem cakram mobil dan fungsinya1. kaliper rem adalah salah satu bagian vital rem cakram dan menjadi perbedaan rem tromol dan rem cakram. komponen rem cakram mobil inilah yang bertugas menekan kampas rem atau brake ke piringan cakram. tangki minyak remtangki minyak rem oil reservoir berfungsi untuk menampung cadangan minyak rem. Cara Kerja dan Komponen Rem Hidrolik Sepeda Motor Salah satu aplikasi dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram. komponen-komponen rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem, caliper, cakram rem, dan kampas rem. selang remselang rem merupakan komponen pada sistem pengereman yang bertungsi sebagai saluran minyak rem yang mendorong master silinder rem untuk menekan caliper. semakin tinggi titik didih minyak rem, maka semakin baik pula kualitas minyak rem tersebut. saat tuas rem ditarik, kampas rem yang menekan piringan cakram akan membuat roda melambat ataupun berhenti akibat gesekan kampas rem terhadap cakram yang berputar8.

Definisi Rem Hidrolik Rem merupakan kom- ponen mengubah energi ki- netik menjadi energi panas yang berupa gaya gesek yang timbul dari sistem ga- Sumber: Universitas Sumatra Utara, tt bungan penekanan–antara Gambar 2.5 Rem hidrolik kedua kampas rem (brake pad ataupun breke shoe) dengan disc brake (pada rem cakram) ataupun drum brake (pada rem

Prinsip Rem Hidrolik - Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, bahwa sistem rem bekerja sebagai sistem keselamatan aktif yang akan memperlambat laju kendaraan. Dalam proses kerjanya, sistem rem dikendalikan oleh pengguna melalui pedal atau tuas rem. Untuk mentransfer tenaga pengereman dari pedal menuju aktuator rem, diperlukan sistem penyalur rem yang kita kenal dengan sitem hidrolik dan sistem mekanik. Seperti apa cara kerja rem hidrolik ? Secara umum, ada tiga macam model penyaluran sistem rem yaitu Sistem rem mekanik Sistem rem mekanik adalah sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol mekanikal berupa kabel kawat. Sistem rem ini masih banyak diaplikasikan pada rem tromol sepeda motor dan rem parkir manual. Sistem rem hidrolik Untuk sistem rem hidroik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan. Sistem rem angin Sistem rem angin menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada aktuator rem. Artinya, pengguna tidak secara langsung menggerakan tuas aktuator rem lewat pedal rem, melainkan hanya membuka katup dari tanki udara menuju aktuator rem. Selengkapnya, simak cara kerja rem angin pada bus. Prinsip kerja rem hidrolik Sesuai namanya rem hydraulic/hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang menggunakan cairan Hydro. Cairan yang digunakan adalah sejenis fluida yang memiliki ketahanan tinggi. Sistem pengereman hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal yang berbunyi Tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan sama rata. Hal menunjukan ketika pedal rem ditekan, tekanan itu akan diteruskan ke aktuator rem dengan besar sesuai gaya penekanan pengguna terhadap pedal rem. Hal inilah yang menjadi dasar prinsip kerja rem hidraulik. Komponen rem hidrolik beserta fungsinya Dalam menjalankan tugasnya, sistem hydraulic brakes didukung oleh beberapa komponen utama antara lain; 1. Master silinder Master silinder terletak setelah pedal rem, fungsinya untuk mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder pada sistem hidrolik ini berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi reservoir adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang akan digunakan pada sistem pengereman. Didalam master silinder terdapat piston dan sedikitnya dua buah saluran. Piston berfungsi untuk membangkitkan tekanan fluida. Sementara dua selang itu adalah selang reservoir dan selang utama. Selang reservoir terhubung dengan reservoir dan otomatis akan tertutup saat pedal rem diinjak. Pada sepeda motor, mungkin anda akan merasa sedikit kebingungan karena bentuk mater silinder berbeda. Itu karena rem hidrolik yang biasa digunakan pada rem cakram depan motor, itu memilkki bentuk yang kecil didalam tuas rem dan reservoir berbentuk kotak yang lokasinya tersembunyi cover head motor. 2. Brake Lines Brake lines berupa selang-selang yang menghubungkan antar komponen pada sistem rem hidrolik. Selang ini terbuat dari dua material, karet khusus dan logam. Bahan logam digunakan agar mampu menyalurkan tekanan ke aktuator tanpa terjadi kerugian. Sementara bahan karet khusus digunakan agar lebih fleksibel. Walau berbahan karet, tapi memiliki ketahanan yang kuat tekanan. 3. Silinder Roda Silinder oda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah kembali tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Silinder roda sudah terletak didalam aktuator rem namun masih menjadi bagian dari rangkaian sistem hidrolik rem. 4. Aktuator rem, Aktuator adalah komponen yang berfungsi untuk mengeksekusi perintah atau sebuah fungsi yang sebelumnya telah diaktifkan oleh pengguna kendaraan. Aktuator rem artinya komponen yang berfungsi langsung melakukan sistem pengereman. Ada dua jenis aktuator rem, yaitu Sistem rem tromol Sistem rem tromol adalah rangkaian pengereman tertutup yang memanfaatkan drum atau tromol untuk menghasilkan area gesekan yang lebih besar. Artikel tentang cara kerja sistem rem tromol sudah kita bahas sebelumnya Sistem rem cakram Sistem rem cakram adalah rangkaian pengereman yang bersifat terbuka, dengan metode penjepitan piringan oleh dua buah kampas rem yang akan menghasilkan daya pengereman yang lebih responsif. Lebih lanjut mengenai sistem rem cakram, bisa baca komponen dan cara kerja rem cakram pada mobil. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Pada Mobil dan Motor Rem hidrolis berbeda dengan cara kerja rem mekanik yang masih menggunakan kawat. Sehingga model pedal rem pada rem hidraulik juga berbeda. Sistem kerja rem hidrolis dimulai ketika pengguna menginjak pedal rem. Tuas pada pedal rem terhubung langsung dengan piston didalam master silinder, sehingga saat pedal rem ditekan tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. karena piston terdorong, menyebabkan ruang didepan piston mengecil. Selain itu, dorongan itu juga menyebabkan saluran reservoir tertutup. Agar lebih jelas, simak animasi dari video youtube berikut ; Karena fluida rem tidak memiliki sifat kompresi, maka fluida didepan piston akan terdorong keluar menuju saluran utama. Melalui brake lines, kemudian tekanan tersebut akan diteruskan ke semua aktuator pengereman dengan besar yang sama. Saat tekanan fluida mencapai silinder roda, maka fluida atau minyak rem bertekanan tersebut akan menggerakan piston pada silinder roda untuk menekan kampas rem. Saat inilah proses kerja rem terjadi. Saat pedal di-realease maka return spring baik pada master silinder atau pada aktuator rem akan mendorong piston ke posisi semula. Sehingga fluida didalam brake lines kembali mengisi ruang didepan piston master silinder. Keuntungan rem hidrolik Tidak mengalami pemuaian karena tidak memakai kabel kawat melainkan menggunakan fluida Daya pengereman dapat diteruskan lebih maksimal sehingga lebih pakem Bunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena minim komponen yang bergesekan Kekurangan rem hidrolik Komponen yang digunakan lebih kompleks Saat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan komponen mobil karena bersifat asam. Jika tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga perawatan pada hydraulic brake tidak boleh terputus. Sistem hidraulik rem akan terganggu saat terdapat udara didalam sistem, karena udara memiliki sifat kompresi. Untuk itu pastikan kondisi minyak rem didalam reservoir cukup untuk meminimalkan terjadinya masuk angin. Sekian tentang cara kerja rem hidrolik, semoga bermanfaat. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik. Gambar 1. Jangka pelengkung sebagai alat pelengkap untuk cabang meluncurkan cakram dan cakram siap keatas. Nama Fungsi Komponen Rem Cakram: Gambar Komponen Ilustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto Bangkit Jaya/kumparanSebagai pemilik sepeda motor, Anda perlu mengetahui jenis rem yang disematkan pada kendaraan Anda. Setidaknya terdapat dua jenis rem pada sepeda motor. Lantas, apa saja jenis-jenis rem tersebut?Dikutip dari laman Suzuki, rem merupakan komponen yang mampu membantu sepeda motor dalam menghentikan maupun memperlambat laju kendaraan. Rem pada sepeda motor umumnya dilengkapi dengan dua sistem pengereman, yaitu rem depan dan rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yakni rem cakram dan rem tromol. Walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama, cara kerja dari dua jenis rem tersebut Anda yang belum tahu, berikut informasi seputar rem cakram dan rem tromol yang perlu Anda Rem Pada Sepeda MotorIlustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto PixabaySeperti yang sudah disebutkan di atas, rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yaitu rem cakram dan rem tromol. Berikut informasi yang perlu Anda ketahui seputar kedua jenis rem Rem CakramDikutip dari laman Carmudi, rem cakram bekerja menggunakan sistem penjepitan melalui kampas rem. Ketika tuas rem ditekan, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston di kaliper untuk menjepit cakram. Hal ini akan membuat laju kendaraan melambat maupun komponen otomotif lainnya, rem cakram dapat bekerja berkat komponen-komponen pembantunya. Adapun komponen rem cakram meliputi kaliper, piston, cakram, piston seal, nipple bleed, brake pad, dan bracket yang dimiliki jenis rem yang satu ini adalah kemampuannya dalam menjaga suhu pengerjaan. Dengan begitu, pengereman yang dilakukan oleh rem cakram lebih stabil dan lebih kuat. Hanya saja rem cakram harus diperhatikan kondisinya secara berkala, karena cepat Rem TromolDikutip dari laman Astra Honda, rem tromol bekerja menggunakan sepasang sepatu rem Brake Shoe untuk dapat menekan bagian dalam dari tromol rem Brake Drum. Ketika menekan bagian tersebut, maka akan tercipta sebuah gaya gesek yang dapat membantu untuk memperlambat dan menghentikan roda komponen penggerak.Rem tromol dapat bekerja secara optimal berkat komponen-komponen pendukungnya, seperti brake drum, brake lining, brake shoe, brake cam lever, brake cam, return spring, tuas penghubung, dan anchor satu keunggulan dari jenis rem yang satu ini adalah komponennya yang lebih tertutup. Dengan begitu, segala macam kotoran maupun debu yang dapat merusak komponen akan lebih sulit untuk masuk. Selain itu, rem tromol juga memiliki kelebihan dalam menopang beban kendaraan yang demikian, rem tromol memiliki kekurangan pada bagian kampasnya, yaitu tidak seluruhnya menempel. Oleh karena itu, kendaraan yang melakukan pengereman hanya bisa mencapai 70%. Hil ini dikarenakan kampas bagian bawah dengan kampas bagian atas terdapat itu informasi seputar jenis-jenis rem pada sepeda motor dan cara kerjanya. Dengan mengetahui informasi di atas, Anda diharapkan dapat lebih waspada terhadap sistem pengereman pada kendaraan. Sebab sistem pengereman merupakan salah satu komponen penting dalam keselamatan keunggulan rem tromol pada sepeda motor?Bagaimana cara kerja rem cakram pada sepeda motor?Apa saja komponen rem tromol? .
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/934
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/958
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/878
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/414
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/48
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/97
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/34
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/973
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/90
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/295
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/74
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/58
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/495
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/518
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/678
  • gambar komponen rem hidrolik sepeda motor