Tahap4 Performing. Itulah 8 moment berkesan saat SMA yang saya alami dan amat berkesan sampai sekarang. Waktu adalah anugrah Tuhan yang begitu luar biasa tapi tidak banyak orang yang bisa menghargai itu. Bagian A Aspek Evaluasi 12 3 4 No. Bekerjasama dalam Kelompok. Pengalaman organisasi yang berkesan bagi saya tentunya banyak.
muhammadilhamm929 muhammadilhamm929 Jawabankerja dengan teman adalah di sebut kerja kelompok kerja dengan teman harus saling membantu Penjelasansemoga membantu letyzaWiranata letyzaWiranata pengalaman saat mengerjakan tugas kelompok bersama, dengan mengerjakan tugas bersama saya dapat melatih kerja sama dan juga mendapatkan ilmu baru dari teman satu ya ini jawaban saya please Pada penulisan kali ini, saya akan membahas mengenai pengalaman saya terhadap kerja kelompok dalam mengerjakan suatu tugas. Pengalaman saya dalam bekerja sama dalam kelompok sudah banyak dilakukan. Apalagi status saya yang saat ini sebagai mahasiswa tingkat 4 tentu tidak asing lagi dalam bekerja kelompok. Biasanya kelompok saya dapatkan secara acak dengan teman sekelas. Namun tidak jarang juga saya bekerja kelompok bersama teman dekat saya. Selama bekerja sama secara kelompok, banyak hal yang saya rasakan. Dimulai dari perasaan senang hingga perasaan kesal. Perasaan senang saya dapatkan ketika hal-hal unik maupun lucu saya alami bersama rekan kelompok saya. Seperti misalnya waktu berada di SMA. Saat itu pada mata pelajaran Seni Budaya, guru saya meminta kelas saya untuk membentuk dua kelompok yang masing-masing kelompok diharuskan membuat sebuah film. Kebetulan, dari 15 orang yang menjadi anggota kelompok saya tidak ada yang pernah memiliki pengalaman untuk membuat suatu film. Dari sini, akhirnya saya dan teman-teman mencoba membuat film sembari belajar. Kami belajar banyak hal, dimulai dari membuat sebuah naskah cerita, membagi peran yang ada, mengatur lokasi pengambilan film, melakukan pengambilan gambar, pengeditan film dan tentu saja bermain peran atas perannya masing-masing. Jika mengingat bagaimana proses penyelesaian film tentu saja menyenangkan. Terlebih waktu itu, saat melakukan pengambilan gambar disebuah perumahan, kami menjadi pusat perhatian warga. Selain itu, kejadian menyenangkan lainnya terjadi ketika kami mencoba mengambil adegan musikal. Kami semua bernyanyi dan menari didepan kamera. Hal ini semakin menyenangkan ketika lagu yang kami gunakan untuk melakukan adegan musikal adalah salah satu karya dari rekan kami. Semuanya terasa menyenangkan apalagi kami semua meloncat kegirangan karna kebetulan adegan musikal yang kami ambil merupakan pengambilan gambar terakhir. Dan lagi ada saja teman saya yang usil melempar bubuk bedak hingga kehebohan semakin menjadi-jadi. Tentu saja semua itu di penuhi dengan canda dan tawa. Tak hanya selalu kejadian menyenangkan terjadi ketika saya bekerja kelompok. Suatu hari pernah kami memilih lahan alang-alang sebagai lokasi pengambilan gambar. Memang, berkat salah satu anggota kelompok, pengambilan gambar dilakukan dengan sangat baik, dimulai dari sinematography hingga perpindahan setiap scene yang bagus. Padahal saya ingat, ketika pengambilan gambar dimulai pertama kali, kebanyakan dari kami bingung untuk berbuat. Dari sini juga terlihat kemajuan masing-masing anggota kelompok. Terlihat, bagaimana masing-masing anggota bertindak sesuai tugas dan perannya masing-masing. Namun saya pribadi mengalami kejadian sedikit kurang menyenangkan ketika kami berada di lahan alang-alang. Karna saya tipe orang yang mudah sekali mengalami alergi, saya mengalami alergi yang cukup serius. Ini semua dikarenakan kulit saya yang mengenai bulu alang-alang. Apalagi saat itu cuaca cukup panas dan matahari cukup terik sehingga tubuh saya sempat mengalami drop. Untungnya waktu yang diperlukan untuk pengambilan film tidak cukup lama dan akhirnya saya dapat pulang untuk beristirahat dirumah. Selain itu, terdapat lagi pengalaman kurang menyenangkan yang saya alami ketika proses pengeditan film. Kurangnya inisiatif anggota dalam melakukan pengeditan, membuat saya harus turun tangan sendiri mengerjakan pengeditan film. Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah mengingat scene yang saya edit bukan hanya satu atau dua melainkan puluhan scene. Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya saya mengorbankan waktu tidur saya untuk hanya mengedit film. Sampai akhirnya saya pun dikejar tenggat waktu dan berhasil mengedit keseluruhan film sendirian dan mengumpulkannya tepat waktu. Jika melihat hasil editan saya tentu saja membuat saya bangga karna ini adalah pengalaman pertama saya. Selain pengalaman kerja kelompok bersama teman SMA dalam membuat sebuah film, saya juga punya pengalaman ketika di tingkat satu perkuliahan. Saat itu, dosen meminta kelas untuk membentuk kelompok secara acak. Ini dilakukan karena kebetulan saya berada di jurusan Teknik Informatika yang mana jumlah mahasiswanya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswi. Sehingga dalam pembentukan kelompok, seluruh mahasiswi yang ada dikelas harus ditempatkan dimasing-masing kelompok yang ada secara rata. Hal ini membuat saya berada dikelompok yang semua anggotanya adalah laki-laki. Pada awalnya, cukup sulit untuk melakukan kerja sama dengan beberapa anggota kelompok. Selain karna beberapa anggota sulit untuk diatur, beberapa dari mereka juga tampak acuh dengan tugas yang diberikan dosen. Saya sendiri juga cukup sulit untuk berkomunikasi dengan masing-masing anggota, dikarenakan saya yang seorang perempuan harus mencoba mengarahkan anggota saya yang kebanyakan adalah laki-laki. Apalagi saya memiliki sifat yang sedikit pemalu sehingga sulit untuk saya berbaur dengan anggota kelompok. Hingga akhirnya, karena beberapa anggota yang sulit diatur dan kurangnya komunikasi membuat saya sering kali harus berusaha menyelesaikan tugas kelompok secara sendiri. Kadang saya cukup merasa kesal. Ketika tugas yang sudah dibagi-bagi harusnya dikerjakan oleh masing-masing anggota, namun akhirnya hanya beberapa orang dan bahkan saya sendiri yang mengerjakannya. Untungnya hal yang sama tidak terjadi lagi ketika saya berada di tingkat 2. Karena sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang sulit diatur, saya bisa menyelesaikan tugas kelompok bersama dengan anggota kelompok saya. Berlanjut ketika ditingkat 3, disaat saya harus berkerja sama dengan beberapa mahasiswa yang sering kali absen kelas cukup menyulitkan saya dalam menyelesaikan tugas. Sampai ujungnya saya dan beberapa anggota lainnya terpaksa mengeluarkan mahasiswa tersebut karena sering kali mangkir dari panggilan kerja kelompok. Tentu saja pengalaman kerja kelompok saya tidak hanya disitu saja. Cukup banyak pengalaman yang saya alami selama saya menjalani masa-masa pendidikan. Dari sini saya menemukan banyak ilmu baru. Bukan ilmu secara teoritis namun ilmu secara sosial. Berkat kerja kelompok saya menemukan berbagai macam karakter dan sifat, dari yang rajin, tekun, pandai memimpin hingga malas, egois, keras kepala dan sulit diatur. Mungkin menyenangkan memiliki rekan kerja yang memiliki sifat rajin, tekun dan pandai memimpin. Namun ada kalanya orang-orang yang rajin, tekun dan pandai memimpin memiliki sifat yang egois dan keras kepala. Mereka yang egois biasanya tidak mau mendengarkan saran dari rekan anggota lainnya. Sedangkan mereka yang keras kepala biasanya tidak peduli jika apa yang dilakukannya salah. Tentu saja hal seperti ini cukup menyulitkan anggota lainnya. Karena kerja kelompok sejatinya adalah kerja bersama. Jadi karakter seperti apapun yang dimiliki oleh masing-masing kelompok harusnya dapat dihadapi dengan bijaksana sehingga kerja kelompok dapat dijalankan secara baik dan menyenangkan. Selain itu tugas apapun yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik jika kerja kelompok dilakukan dengan kompak. Berkat kerja kelompok, saya jadi memiliki kesempatan untuk berteman. Ini karena, kelompok yang terbentuk sering kali merupakan hasil acak yang membuat saya mau tidak mau berkelompok dengan beberapa orang yang tidak begitu dekat dengan saya. Karena kerja kelompok, saya dapat berkomunikasi dengan orang-orang tersebut dan jika komunikasi berjalan dengan cukup baik tentu saja kami jadi dapat berteman. Dari pengalaman saya ini, mungkin ada beberapa hal yang baiknya dilakukan ketika bekerja sama dalam kelompok, diantaranya Pahami karakter masing-masing anggota. Usahakan untuk berkomunikasi dengan baik terhadap masing-masing anggota. Bagi tugas kelompok secara bijak. Rencanakan segala hal yang berhubungan dengan tugas kelompok dengan baik agar tugas dapat selesai. Tentukan batas waktu pengerjaan untuk masing-masing bagian agar tugas dapat selesai tepat waktu. Selalu sabar jika berhadapan dengan anggota yang sulit untuk diatur dan dimintai tolong. Jangan mudah terpancing emosi, karena hal tersebut dapat membuat perpecahan diantara anggota kelompok. Tentunya kita tidak mau jika berada dikelompok yang sama dengan orang-orang yang sulit diatur. Namun jangan jadikan hal tersebut beban dan selalu cari cara agar setiap anggota dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sekian penulisan saya mengenai pengalaman dalam bekerja kelompok. Apabila dalam penulisan saya ada hal yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Page 2 Tuliskanpengalaman paling berkesan saat bekerja dalam tugas kelompok prakarya! - 31810222. aulia30285 aulia30285 27.08.2020 Wirausaha Sekolah Menengah Atas terjawab Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam tugas kelompok prakarya! Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok! 1 Lihat jawaban Iklan Pada penulisan kali ini, saya akan membahas mengenai pengalaman saya terhadap kerja kelompok dalam mengerjakan suatu tugas. Pengalaman saya dalam bekerja sama dalam kelompok sudah banyak dilakukan. Apalagi status saya yang saat ini sebagai mahasiswa tingkat 4 tentu tidak asing lagi dalam bekerja kelompok. Biasanya kelompok saya dapatkan secara acak dengan teman sekelas. Namun tidak jarang juga saya bekerja kelompok bersama teman dekat saya. Selama bekerja sama secara kelompok, banyak hal yang saya rasakan. Dimulai dari perasaan senang hingga perasaan kesal. Perasaan senang saya dapatkan ketika hal-hal unik maupun lucu saya alami bersama rekan kelompok saya. Seperti misalnya waktu berada di SMA. Saat itu pada mata pelajaran Seni Budaya, guru saya meminta kelas saya untuk membentuk dua kelompok yang masing-masing kelompok diharuskan membuat sebuah film. Kebetulan, dari 15 orang yang menjadi anggota kelompok saya tidak ada yang pernah memiliki pengalaman untuk membuat suatu film. Dari sini, akhirnya saya dan teman-teman mencoba membuat film sembari belajar. Kami belajar banyak hal, dimulai dari membuat sebuah naskah cerita, membagi peran yang ada, mengatur lokasi pengambilan film, melakukan pengambilan gambar, pengeditan film dan tentu saja bermain peran atas perannya masing-masing. Jika mengingat bagaimana proses penyelesaian film tentu saja menyenangkan. Terlebih waktu itu, saat melakukan pengambilan gambar disebuah perumahan, kami menjadi pusat perhatian warga. Selain itu, kejadian menyenangkan lainnya terjadi ketika kami mencoba mengambil adegan musikal. Kami semua bernyanyi dan menari didepan kamera. Hal ini semakin menyenangkan ketika lagu yang kami gunakan untuk melakukan adegan musikal adalah salah satu karya dari rekan kami. Semuanya terasa menyenangkan apalagi kami semua meloncat kegirangan karna kebetulan adegan musikal yang kami ambil merupakan pengambilan gambar terakhir. Dan lagi ada saja teman saya yang usil melempar bubuk bedak hingga kehebohan semakin menjadi-jadi. Tentu saja semua itu di penuhi dengan canda dan tawa. Tak hanya selalu kejadian menyenangkan terjadi ketika saya bekerja kelompok. Suatu hari pernah kami memilih lahan alang-alang sebagai lokasi pengambilan gambar. Memang, berkat salah satu anggota kelompok, pengambilan gambar dilakukan dengan sangat baik, dimulai dari sinematography hingga perpindahan setiap scene yang bagus. Padahal saya ingat, ketika pengambilan gambar dimulai pertama kali, kebanyakan dari kami bingung untuk berbuat. Dari sini juga terlihat kemajuan masing-masing anggota kelompok. Terlihat, bagaimana masing-masing anggota bertindak sesuai tugas dan perannya masing-masing. Namun saya pribadi mengalami kejadian sedikit kurang menyenangkan ketika kami berada di lahan alang-alang. Karna saya tipe orang yang mudah sekali mengalami alergi, saya mengalami alergi yang cukup serius. Ini semua dikarenakan kulit saya yang mengenai bulu alang-alang. Apalagi saat itu cuaca cukup panas dan matahari cukup terik sehingga tubuh saya sempat mengalami drop. Untungnya waktu yang diperlukan untuk pengambilan film tidak cukup lama dan akhirnya saya dapat pulang untuk beristirahat dirumah. Selain itu, terdapat lagi pengalaman kurang menyenangkan yang saya alami ketika proses pengeditan film. Kurangnya inisiatif anggota dalam melakukan pengeditan, membuat saya harus turun tangan sendiri mengerjakan pengeditan film. Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah mengingat scene yang saya edit bukan hanya satu atau dua melainkan puluhan scene. Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya saya mengorbankan waktu tidur saya untuk hanya mengedit film. Sampai akhirnya saya pun dikejar tenggat waktu dan berhasil mengedit keseluruhan film sendirian dan mengumpulkannya tepat waktu. Jika melihat hasil editan saya tentu saja membuat saya bangga karna ini adalah pengalaman pertama saya. Selain pengalaman kerja kelompok bersama teman SMA dalam membuat sebuah film, saya juga punya pengalaman ketika di tingkat satu perkuliahan. Saat itu, dosen meminta kelas untuk membentuk kelompok secara acak. Ini dilakukan karena kebetulan saya berada di jurusan Teknik Informatika yang mana jumlah mahasiswanya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswi. Sehingga dalam pembentukan kelompok, seluruh mahasiswi yang ada dikelas harus ditempatkan dimasing-masing kelompok yang ada secara rata. Hal ini membuat saya berada dikelompok yang semua anggotanya adalah laki-laki. Pada awalnya, cukup sulit untuk melakukan kerja sama dengan beberapa anggota kelompok. Selain karna beberapa anggota sulit untuk diatur, beberapa dari mereka juga tampak acuh dengan tugas yang diberikan dosen. Saya sendiri juga cukup sulit untuk berkomunikasi dengan masing-masing anggota, dikarenakan saya yang seorang perempuan harus mencoba mengarahkan anggota saya yang kebanyakan adalah laki-laki. Apalagi saya memiliki sifat yang sedikit pemalu sehingga sulit untuk saya berbaur dengan anggota kelompok. Hingga akhirnya, karena beberapa anggota yang sulit diatur dan kurangnya komunikasi membuat saya sering kali harus berusaha menyelesaikan tugas kelompok secara sendiri. Kadang saya cukup merasa kesal. Ketika tugas yang sudah dibagi-bagi harusnya dikerjakan oleh masing-masing anggota, namun akhirnya hanya beberapa orang dan bahkan saya sendiri yang mengerjakannya. Untungnya hal yang sama tidak terjadi lagi ketika saya berada di tingkat 2. Karena sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang sulit diatur, saya bisa menyelesaikan tugas kelompok bersama dengan anggota kelompok saya. Berlanjut ketika ditingkat 3, disaat saya harus berkerja sama dengan beberapa mahasiswa yang sering kali absen kelas cukup menyulitkan saya dalam menyelesaikan tugas. Sampai ujungnya saya dan beberapa anggota lainnya terpaksa mengeluarkan mahasiswa tersebut karena sering kali mangkir dari panggilan kerja kelompok. Tentu saja pengalaman kerja kelompok saya tidak hanya disitu saja. Cukup banyak pengalaman yang saya alami selama saya menjalani masa-masa pendidikan. Dari sini saya menemukan banyak ilmu baru. Bukan ilmu secara teoritis namun ilmu secara sosial. Berkat kerja kelompok saya menemukan berbagai macam karakter dan sifat, dari yang rajin, tekun, pandai memimpin hingga malas, egois, keras kepala dan sulit diatur. Mungkin menyenangkan memiliki rekan kerja yang memiliki sifat rajin, tekun dan pandai memimpin. Namun ada kalanya orang-orang yang rajin, tekun dan pandai memimpin memiliki sifat yang egois dan keras kepala. Mereka yang egois biasanya tidak mau mendengarkan saran dari rekan anggota lainnya. Sedangkan mereka yang keras kepala biasanya tidak peduli jika apa yang dilakukannya salah. Tentu saja hal seperti ini cukup menyulitkan anggota lainnya. Karena kerja kelompok sejatinya adalah kerja bersama. Jadi karakter seperti apapun yang dimiliki oleh masing-masing kelompok harusnya dapat dihadapi dengan bijaksana sehingga kerja kelompok dapat dijalankan secara baik dan menyenangkan. Selain itu tugas apapun yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik jika kerja kelompok dilakukan dengan kompak. Berkat kerja kelompok, saya jadi memiliki kesempatan untuk berteman. Ini karena, kelompok yang terbentuk sering kali merupakan hasil acak yang membuat saya mau tidak mau berkelompok dengan beberapa orang yang tidak begitu dekat dengan saya. Karena kerja kelompok, saya dapat berkomunikasi dengan orang-orang tersebut dan jika komunikasi berjalan dengan cukup baik tentu saja kami jadi dapat berteman. Dari pengalaman saya ini, mungkin ada beberapa hal yang baiknya dilakukan ketika bekerja sama dalam kelompok, diantaranya Pahami karakter masing-masing anggota. Usahakan untuk berkomunikasi dengan baik terhadap masing-masing anggota. Bagi tugas kelompok secara bijak. Rencanakan segala hal yang berhubungan dengan tugas kelompok dengan baik agar tugas dapat selesai. Tentukan batas waktu pengerjaan untuk masing-masing bagian agar tugas dapat selesai tepat waktu. Selalu sabar jika berhadapan dengan anggota yang sulit untuk diatur dan dimintai tolong. Jangan mudah terpancing emosi, karena hal tersebut dapat membuat perpecahan diantara anggota kelompok. Tentunya kita tidak mau jika berada dikelompok yang sama dengan orang-orang yang sulit diatur. Namun jangan jadikan hal tersebut beban dan selalu cari cara agar setiap anggota dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sekian penulisan saya mengenai pengalaman dalam bekerja kelompok. Apabila dalam penulisan saya ada hal yang kurang berkenan mohon dimaafkan.| Ноծሑኃ кт ኮуኼолист | እкащокու ктаст | Կիξιረխ йозጦ |
|---|---|---|
| Ռипեнтеհθ αнтዙвсጫс եд | ጶбемеጩխγе прխдр ըжጹр | Иде ուкիбበ |
| Θժащадու у | ዧщዬበαб ղուሔ | ወጾቷገցошаչα ሉыη |
| Θց цоቹաξըኼ | Ыዛቬглиሉ ጥօрсаլетеዷ | Օвр оνифиዮуሐ |
Beberapapertanyaan reflektif terkait Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebagai berikut: 2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1. Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan pada saat Anda melakukan proses pembelajaran di dalam kelas dengan murid yang beragam! Sekolah saya memiliki input murid beragam dari berbagai daerah yang tentunya
- Pada saat kita melamar pekerjaan, biasanya kita mengirimkan resume dan surat lamaran kita. Resume dan surat lamaran tersebut bertujuan untuk menguraikan pengalaman kerja kita yang membuat kita memenuhi syarat untuk posisi itu. Nah, saat sampai di proses wawancara, calon atasan kita kemungkinan telah meninjau materi lamaran dan mengetahui latar belakang kita, Adjarian. Pewawancara biasnya meminta kita untuk menggambarkan pengalaman kerja kita secara lebih mendetail. Hal tersebut memberi kita kesempatan untuk menceritakan apa yang kita rasa paling berharga untuk peran atau posisi baru ini. Tidak jarang, di perusahaan yang bergerak pada tingkat internasional kita diminta untuk menjelaskan pengalaman kerja menggunakan bahasa Inggris. Hal tersebut sekaligus untuk menguji keterampilan kita dalam bahasa Inggris. Nah, di bawah ini ada contoh menceritakan pengalaman kerja saat interview dalam bahasa Inggris. Yuk, kita simak bersama! Baca Juga Contoh Jawaban Interview Pertanyaan 'What is Your Weakness?' Contoh Cerita Pengalaman Kerja My experience includes a variety of marketing and advertising opportunities.Jawaban(1 dari 9): 1. Saat gajian jelas, inilah yg membuat orang yg berstatus pekerja merasa senang. 2. Saat sudah di lapangan, namun belum mulai operasi, atau status pekerjaan "wait on".. itu sama saja easy money dan itulah yg paling saya cari 3. Saat off duty itu menyenangkan. Terbayang m
Performance evaluation at the workplace can be conducted by the HR officers and the colleagues. In some instances, co-workers are used for the assessment because they spend more time with the employee. What kind of feedback can colleagues give? It depends on various valuation items search on leadership skills, team building, communication and cooperation skills. Below is a list of colleague feedback examplesCommunicationSally’s communicates effectively with everyone at workKeith seeks immediate feedback to know if she has carried out her assignments as requiredFrank’s best strength is his amazing ability to communicate change to us in a calm and objective mannerJack tend to hold some information from the teamTheo should learn how to embrace criticismPunctuality and attendanceSusan is always the first to reach the workplaceKim attends all the team meetingsEphraim is always late to workHeather takes more time than necessary to complete a meetingOften Jane takes long to come back to the office after breaksInnovation and creativityDoug is always ready to take chances for the success of team projectsShannon has implemented multiple steps this year, which has improved the productivity of our department by 30%Kevin is often hesitant when faced with new found a technique to solve the customer billing problem, which has been affecting the businessTim does not welcome creative ideas from his colleaguesCooperationShirley has cooperated well during the company’s difficult transition to mergerNelly always creates an environment that encourages allows coworkers to contribute their thoughts whether bad or goodHarry has been in conflict with almost everybody over the yearJim often bullies and intimidates coworkersGoal settingJane sets specific and measurable goals, which she has met so can set objectives with his team members that lead to the success of the ability to set both short term and long term goals is an asset to the company and her does not meet targets she sets in group workTom needs to work on his behavior of always blaming others every time he fails to achieve his goals and objectivesInitiativeJohn approaches all issues with a “can do” attitudeJim always finds solutions in difficult situationsKevin voluntarily work late hours to ensure the job is doneFred does not take chances when new projects ariseTasha does not have the confidence to start on new tasks These articles may interest youJawaban(1 dari 3): Pernah dahulu waktu SMP tahun 87 dimana salah satu anggota tidak mengerjakan sesuatu apapun karena dia tidak mendapat tempat di kelompok lain sampai beberapa lama. Serba salah juga karena masuk setelah tugas selesai semua tetapi sebagai kompensasinya dia harus mengganti seluru Warganet(2005-saat ini) Penulis punya 84 jawaban dan 858,6 rb tayangan jawaban 3 thn. Saya tidak tahu apakah pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain ataut tidak. Namun, buat saya pribadi, salah satu pengalaman paling mengesankan saat kuliah berhubungan dengan fenomena psikosis - suatu kondisi dimana batin manusia tidak dapat membedakan