KalvinBudiman “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” (1 Korintus 13:13). NATAL JUGA TENTANG KITA Oleh: Ev. diucapkan untuk memotivasi sekaligus menegur panitia Natal atau anggota paduan suara Natal atau mereka yang berlatih drama untuk Natal, supaya
Babak IPertengkaran GembalaDi padang Efrata yang berumput hijau, terlihat ada banyak domba yang digembalakan. Layar Menampilkan kawanan domba yang sedang merumput. Terdengar suara domba-domba yang sebuah kisah di sebuah negeri Israel. Bangsa yang tinggal dan berdiam di negeri ini adalah umat pilihan Tuhan. Mereka telah menyaksikan mukjizat dan pertolongan Tuhan, ketika Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di tanah empat puluh tahun bangsa Israel mengembara di padang pasir menuju tanah perjanjian. Selama itu pula Tuhan mencukupi segala kebutuhan mereka. Meski Allah sudah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan memberikan tanah yang berlimpah susu dan madu, tapi mereka sering memberontak kepada Tuhan. Hukuman demi hukuman, peringatan demi peringatan, teguran demi teguran, tak juga membuat mereka jera. Kira-kira duaribu tahun yang lalu, Allah membiarkan Israel dijajah dan dikuasai kerajaan Romawi. Di bawah pemerintahan Romawi, kebebasan mereka dibatasi. Mereka harus membayar pajak yang tinggi. Kegiatan mereka dimata-matai. Mereka tak boleh menentukan nasib mereka tengah kesesakan, Israel kembali berpaling dan berseru kepada Tuhan. Mereka menantikan pembebasan yang dijanjikan. Datangnya Penyelamat yang datang dengan penuh keperkasaan. Yang memimpin mereka berperang melawan penindasan. Tapi, mengapa sang Pembebas tak kunjung menjelang? Kapankah Penyelamat akan datang? Kapankah kesesakan itu 'kan terhilang? FADE INZebulon masuk dari arah kiri panggung sambil menghardik domba-domba milik orang lain supaya menjauh. Tak lama kemudian Zakaria masuk dari arah kanan panggung dengan wajah marah. 1. Zakaria Hei, Zebulon . . . .!!! Apa yang kamu lakukan?!! Mengapa kamu menghalau domba-dombaku??!! 2. Zebulon Zakaria, kamu bisa menggembala, tidak sih?!! Lihat, tuh! Domba-dombamu masuk ke dalam wilayah penggembalaanku. Makanya kuhalau saja domba-dombamu. 3. Zakaria Lho, emangnya padang rumput ini milikmu saja??!! Setiap orang bebas menggembala di sini. Siapa yang lebih dulu menggembala ada di sini, dia berhak melepas domba-dombanya di situ. Kami sudah ada di sini lebih dulu daripada kalian. Jadi kamu dan teman-temanmu itu uang sebenarnya mengganggu tempat kami. 4. Zebulon Salah, Bung! Justru kami yang berhak atas padang rumput ini. Tahu, nggak . . . Majikan kami sudah mendapat ijin untuk menggembala di sini. 5. Zakaria Ijin? Ijin apaaan? Dari jaman nenek moyang kita sampai sekarang tidak ada ijin-ijinan untuk menggembala domba. 6. Zebulon Jaman sudah berubah Bung! Sekarang ada aturan-aturan yang harus ditaati. Sekarang ini ada aturan baru. Untuk menggembala di sini harus mendapat ijin. 7. Zakaria Siapa yang membuat peraturan itu? 8. Zebulon Ya, pemerintah Romawi. Kamu punya ijin, nggak? Kalau nggak punya, giringlah domba-domba kalian dari tempat ini! 9. Zakaria Sudah kubilang, kami tidak butuh ijin-ijinan 10. Zebulon Kalau tidak punya ijin, berarti kamu adalah gembala liar 11. Zakaria Apa katamu?!!! Jangan sembarangan menuduh kami gembala liar, ya! Tarik kembali ucapanmu itu, kalau tidak . . . 12. Zebulon Kalau tidak . . .mau apa?? 13. Zakaria Kamu menantang, ya??!!! Keduanya menyanyi bersahut-sahutan saling menantang. Lagu "Ada Gerakan Roh Allah di Sini"ZakariaHai kau pengganggu di siniPergilah dari siniKe Barat ke Timur, Utara atau SelatanTerserah kemana kau pergiZebulonHai kau gembala liarKau yang harusnya pergiKamilah yang punyaIjin di tempat iniPergilah dari siniMereka bersiap berkelahi. Simeon masuk untuk melerai. 14. Simeon Berhenti . . . berhenti . . . jangan bertengkar! Itu tidak baik! Kenapa sih bertengkar? Apa tidak dapat dibicarakan baik-baik? 15. Zebulon Hei, Simeon. . . nasihati tuh temanmu supaya tidak menyerobot tempat penggembalaan kami. 16. Zakaria Enak saja. Justru Zebulon ini yang menyerobot wilayah kita. Aku sudah ngomong baik-baik dengannya, tapi dia malah mengatakan aku gembala liar. Apa tidak keterlaluan tuh! 17. Zebulon Kalau orang yang tidak punya ijin itu disebut apa? Liar, 'kan? Lha kalau memang liar, harus dibilang apa lagi? Kalau liar, ya liar. . . liar . . . liar!!! 18. Zakaria Jaga mulutmu ya!! [mulai marah] 19. Simeon [meredakan suasana] Sudah . . . .sudah. Mari kita bicarakan baik-baik. Penggunaan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Kekerasan hanya akan menimbulkan dendam berkepanjangan. 20. Zakaria Kalau dia tidak bisa diomongi baik-baik, ya mau pakai cara apa lagi?!! 21. Simoen Hati boleh panas, tapi kepala harus tetap dingin. Mari kita bicarakan jalan keluarnya. . . . 22. Zebulon Lihatlah . . . padang rumput ini sangat terbatas. Tempat ini tidak cukup untuk memberi makan dua kawanan domba kita. Maka satu-satunya cara maka salah satu di antara kita harus meninggalkan tempat ini. 23. Zakaria [menyahut] Betul . . . Kamu yang harus pergi dari sini 24. Zebulon Enak saja. . . kamu yang pergi! 25. Zakaria Kamu! 26. Zebulon Kamu! 27. Zakaria Kamu! Simeon menyanyiLihat betapa baik dan indahnya Saudara yang rukun bersama. 2xDisatukan dalam persatuan, la la la la la la la 2XSimeon, Zakaria dan Zebulon menyanyi bersamaOh, betapa indahnya, dan betapa eloknyaBila saudara seiman, hidup dalam kesatuan 2XBak urapan di kepala HarunYang ke janggut dan jubahnya turunSeperti embun yang dari HermonMengalir ke bukit SionKe sana tlah diperintahkan TuhanAgar berkat-berkat dicurahkanKehidupan untuk selamanyaOh betapa indahnya 28. Simeon Dengarkanlah baik-baik. Kita ini 'kan hanya menggembalakan domba-domba milik majikan kita. Iya, to? Jadi biarlah majikan-majikan kita yang menyelesaikan masalah ini. Iya to? Sekarang begini saja. Mari kita melaporkan persoalan ini kepada majikan kita masing-masing. Biarlah mereka yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Iya to? Untuk sementara, biarlah domba-domba kita merumput bersama di sini. Setuju, nggak? 29. Zebulon [berpikir sejenak] Hmmmm. . . . baiklah, aku setuju. 30. Zakaria Aku juga setuju 31. Simeon Kalau begitu, Zebulon, melaporlah kepada majikanmu. Dan kamu, Zakaria, jagalah kawanan domba kita dan kawanan domba Zebulon. Aku juga mau melapor kepada pak Yoas, majikan kita. Zebulon keluar melalui pintu kiri, Simeon keluar lewat pintu kananFADE OUTBabak IIPemerasan Tentara RomawiLayar Suasana perkotaan. Terlihat bangunan-bangunan khas Timur Tengah. Ada orang yang berlalu lalang ambil menuntun onta dan keledai. Tiba ada tentara Romawi yang mengejar dua anak kecil. Back Sound Suasana perkotaan. Lampu layar mati FADE INSarah masuk sambil membawa baju baru yang belum selesai dijahit. Dia mencari-cari sesuatu 1. Sarah [Bicara sendirian] Aduh.... aku lupa di mana menyimpan jarum! Aku letakkan di mana, ya? Kemarin sih rasanya aku selipkan di baju ini, tapi sekarang kok tidak ada? Meski kecil, tapi benda ini sangat berjasa membantuku mencari nafkah untuk keluargaku. Aku mendapat upah dengan menjahit baju-baju benda itu sampai hilang, wah bisa gawat, nih. Aku terpaksa membeli jarum lagi. Padahal semua harga sekarang mulai naik. Bahkan harga jarum pun ikut naik. Padahal aku tidak dapat menaikkan upah jahitku. Sekarang orang-orang yang menjahitkan baju semakin berkurang. Jangankan bikin baju baru, untuk makan saja sudah susah. Jaman memang serba susah. Meski jaman sedang susah, aku tidak boleh ikut-ikutan susah karena Allah selalu menyertaiku. Tuhan selalu menghiburku. [Sarah menyanyi] Tak usah ku takut Allah besertakuTak usah ku bimbang Tuhan pliharakuTak usah ku susah Dia s'lalu hiburkuTak usah ku cemas Dia memberkatikuEl Shaddai 2X Allah Maha KuasaDia besar 2Xx El Shaddai MuliaEl Shaddai 2X Allah Maha KuasaBerkatNya melimpah El Shaddai Tiba-tiba Naftali dan Dina menerobos masuk. Mereka kelihatan ketakutan sambil mencari-cari tempat bersembunyi. Sarah menjadi heran. Dia ingin bertanya kepada kedua anaknya, tetapi tidak sempat karena ada tentara Romawi yang menerobos masuk. Sikapnya terlihat sok kuasa. 2. Yunius [Suara tegas] Mana? Dimana kedua anak itu?!! 3. Sarah [Terkejut, tapi menjawab dengan sabar dan lembut] Mari, Pak. Silakan duduk, Pak. 4. Yunius [Tidak menghiraukan Sarah] Hei Bocah! Ayo keluar!!! Aku tahu kalian bersembunyi di rumah ini!! 5. Sarah Bapak . . . Ada perlu apa Bapak bertamu ke rumah kami? Bapak ini siapa? Yunius menyanyi [Lagu "Aku seorang Kapiten"]Aku tentara RomawiMempunyai tombak panjangKalau berjalan prok . . . prok . . .prokAku tentara Romawi 6. Yunius Namaku Yunius. Aku seorang tentara Romawi. Tugasku adalah menjaga ketertiban kota. Namamu siapa? 7. Sarah Nama saya Sarah, Pak. Saya pemilik rumah ini. 8. Yunius Aku ke sini untuk mencari dua anak yang masuk ke dalam rumah ini. 9. Sarah Oh, mereka anak-anak saya, Pak. Namanya Dina dan Naftali. Apa Bapak ada perlu dengan mereka? 10. Yunius Panggil mereka ke sini!! 11. Sarah Dina! Naftali! Ke marilah, Nak! Bapak Yunius ini mencari kalian. Dina dan Naftali keluar dari persembunyiannya dengan wajah takut-takut. Dina masih memegang alat musik dan Naftali memegang batok kelapa. 12. Yunius Aku akan menangkap kedua anak ini. 13. Sarah Apa salah mereka, Pak? 14. Yunius Mereka telah mengganggu ketertiban kota. 15. Sarah [Berpaling kepada Dina dan Naftali] Apa yang telah kalian lakukan? 16. Dina Aku dan adikku hanya menyanyi-nyanyi di pasar. Orang-orang yang senang dengan nyanyian kami lalu memberi uang kepada kami . . . 17. Naftali Tiba-tiba Bapak yang galak ini akan menangkap kami. 18. Yunius Yang kalian lakukan itu namanya mengamen. Pemerintah Romawi melarang pengamenan selain karena nyanyian kalian yang asal-asalan, juga mengganggu kenyamanan pembeli di pasar. 19. Dina Tapi kami tidak pernah memaksa mereka memberi uang, kok . . . 20. Naftali Kalau mereka tidak mau memberi uang juga tidak apa-apa 21. Yunius Pokoknya kamu telah melanggar peraturan! Titik! [membentak] Kamu mau melawan pemerintah, ya?!! 22. Dina [Tertunduk takut] Tidak, pak. 23. Sarah Maafkan kedua anak kami, Pak. 24. Yunius Kamu sebagai orangtua, kok ya membiarkan mereka mencari duit. Dimana suamimu? 25. Sarah Saya janda, Pak. Suami saya sudah meninggal. 26. Yunius Meninggal karena apa? 27. Sarah Suami saya seorang nelayan. Saat mencari ikan di danau Galilea, kapalnya hancur diterjang badai. Beliau meninggal tenggelam bersama kapalnya. Sekarang kami harus bekerja keras untuk mencari makan. Saya mendapat upah dengan menerima jahitan baju dari tetangga. Simeon, anak sulung saya, mendapat upah dengan menggembala domba milik pak Yoas. Tapi saya tidak tahu kalau Dina dan Naftali juga ikut-ikutan mencari uang. 28. Dina Saya kasihan pada Ibu karena akhir-akhir ini tidak banyak mendapat pesanan jahitan baju. Makanya saya mengajak Naftali untuk mencari uang. 29. Yunius Tapi caramu itu melanggar hukum. 30. Sarah Mereka 'kan masih kecil, Pak. Mereka belum paham soal hukum. 31. Yunius Alasan itu tidak diterima. Kalau melanggar hukum yang harus ditangkap dan dihukum. Sekarang akan membawa kedua anakmu ke markas kami. 32. Sarah Tunggu dulu. . . Apa tidak ada cara lain, Pak? 33. Yunius Hmmm . . . . Bagaimana ya? Aku sebenarnya hanya menjalankan tugas dari komandan. Kalau nanti aku kembali ke markas tanpa membawa kedua anak ini . . . wah, Komandanku bisa marah besar. Kecuali . . . . [berhenti bicara] 34. Sarah [Menyahut] Kecuali apa, Pak? 35. Yunius Kecuali kalau ada sesuatu yang meredakan kemarahannya . . . 36. Sarah & Dina Apa itu? 37. Yunius Komandanku suka sekali pada daging Kebab Domba. Kalau diberi bingkisan Kebab Domba, pastilah amarahnya akan reda kembali. 38. Sarah Tapi itu 'kan barang mahal. Kami tidak punya di sini . . . 39. Yunius Gampang . . . beli saja di pasar. Supaya tidak merepotkan Ibu, biar aku yang membelika di pasar, sekalian kembali ke markas nanti. Ibu cukup menitipkan uang sebanyak 500 shekel kepadaku. 40. Sarah [terkejut]Haaaa . . . 500 shekel?!! Itu uang yang banyak sekali! 41. Yunius Ya terserah kalianlah. Kalau begitu, aku terpaksa menangkap kedua anak ini. 42. Sarah Jangan . . . jangan . . . pak. Anak saya jangan ditangkap ya, pak. Kami punya tabungan, tapi hanya 300 shekel. 43. Yunius Itu masih jauh dari cukup . . . 44. Sarah Oh ini, ada tambahan 50 shekel. Ini sebenarnya untuk membeli gandum untuk sebulan. [menyerahkan uang] 45. Yunius Wah, bagaimana ya . . . . Sebenarnya masih kurang, sih. Tapi ngomong-ngomong, di samping rumah aku melihat ada seekor kambing terikat di pohon. Saya akan membawa kambing untuk menggenapi kekurangannya. 46. Dina Tapi . . . [keberatan] 47. Sarah Nggak apa-apa Dina. Biarlah Bapak membawa kambing itu. Yunius keluar. Dina duduk bersimpuh di kaki ibunya, diikuti oleh Naftali. Lampu meredup sejenak. Layar Yunius menuntun kambing. Kambingnya berontak. Yunius berusaha keras menarik, tapi malah diseruduk. Laampu layar dimatikan, lampu panggung hidup. 48. Dina Maafkan Dina, ya Bu. . . karena telah menyusahkan Ibu. 49. Sarah Tidak apa-apa Dina. Ibu senang dan terharu karena kamu dan adikmu juga ikut terbeban pada persoalan keluarga. 50. Dina Tuhan itu nggak adil, ya Bu! 51. Sarah [Heran] Lho kamu kok bisa berkata begitu? 52. Dina Bagaimana tidak, kita yang taat pada Tuhan, hidupnya susah melulu. Tapi lihat tuh pejabat-pejabat Romawi yang tidak mengenal Tuhan. Hidup mereka sungguh enak. Hampir setiap hari mereka mengadakan pesta. Sedangkan kita, untuk cari makan sehari saja, sulitnya bukan main. Apakah itu adil namanya. 53. Sarah Sabar, Nduk! Gusti Allah ora sare. Tuhan itu tidak tidur. Raja Daud pernah berkata "Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara." 54. Dina Oh. . . begitu. Jadi kita tidak boleh kehilangan pengharapan, ya bu? 55. Sarah Benar, Nduk. Ibu jadi ingat sebuah lagu 56. Dina Oh, ya . . . lagu apa itu? 57. Sarah Begini lagunya Sarah menyanyiJangan kamu kuatir burung di udara Dia pliharaJangan kamu kuatir bunga di padang Dia hiasiJangan kamu kuatir apa yang kau makan, minum pakaiJangan kamu kuatir Allah di Surga memeliharaDina dan Naftali menyanyiAku tidak kuatir burung di udara Dia peliharaAku tidak kuatir bunga di padang Dia hiasiAku tidak kuatir apa yang kumakan, minum pakaiAku tidak kuatir Allah di Surga memelihara 58. Dina Dina sekarang mengerti, Bu. Allah selalu memelihara dan memenuhi kebutuhan kita. 59. Sarah Benar, Nduk. Tapi ngomong-ngomong, untuk makan besok Ibu tidak memiliki uang lagi. Seluruh uang kita sudah dibawa oleh pak tentara tadi. 60. Naftali Terus bagaimana dong, Bu? Apa besok kita harus puasa. 61. Sarah Coba deh kita tanya abangmu, Simeon. Mungkin dia masih punya sedikit uang untuk membeli makanan. Sekalian kita beritahukan tentang kambing itu, kepadanya. Ayo kita susul Abangmu ke padang Efrata. Sarah, Dina dan Naftali menyusul Simeon ke padangFADE OUT Babak IIIKeluhan MajikanFADE IN[Di rumah yang besar, Yoas duduk di belakang meja. Dia terlihat serius menghitung uang dan mencatat di buku. Simeon masuk] 1. Simeon Permisi, Pak Yoas. 2. Yoas Eh, Simeon. . . mari masuk! 3. Simeon Apakah saya mengganggu? 4. Yoas Nggak apa-apa. Saya cuma menghitung-hitung saja. Ada perlu apa kamu datang kemari? Siapa yang menjaga domba-dombaku? 5. Simeon Zakaria yang menjaga domba-domba. Hmmm . . . begini pak. Ada persoalan di padang Efrata. 6. Yoas Persoalan? Persoalan apa? Apakah ada binatang buas yang menerkam dombaku? 7. Simeon Bukan, itu pak. 8. Yoas Apa ada orang yang mencuri domba-dombaku? 9. Simeon Bukan itu juga. 10. Yoas Apa ada domba yang sakit? 11. Simeon Juga bukan itu. 12. Yoas [bingung] Lalu apa, dong? 13. Simeon Begini, pak. Kami, para gembala yang menggembalakan domba-domba Bapak berebut padang rumput dengan para gembala yang menggembalakan domba-domba milik tuan Hizkia. Tadi sore, kami malah diusir oleh gembala tuan Hizkia. Katanya kami tidak punya ijin. Padahal kami 'kan sudah lebih dulu menggembala di sana. Berarti kami yang lebih berhak menggembala di sana. Iya 'kan pak? 14. Yoas [Menghela napas panjang] 15. Simeon Benar, 'kan pak? Kami punya hak menggembala di sana? 16. Yoas [Berdiam sejenak] Gembala tuan Hizkia itu benar . . . 17. Simeon [Bingung] Maksud Bapak? 18. Yoas Mereka lebih berhak menggembala di padang Efrata . . . 19. Simeon [Semakin bingung] Lho, kok bisa begitu sih Pak? 20. Yoas Begini lho Simeon. Pemerintah sekarang menetapkan peraturan baru. Mereka mengambil alih semua padang rumput yang ada di Israel ini. Kalau ada orang yang mau menggembala di sana, maka dia harus punya ijin dari pemerintah. 21. Simeon Oooo jadi yang dikatakan oleh Zebulon itu benar. Jadi kita harus punya ijin penggembalaan. 22. Yoas Tepat sekali. 23. Simeon Lalu, kenapa Bapak tidak memintakan ijin untuk kami? 24. Yoas Karena untuk mendapatkan ijin, maka kita harus membayar pajak. 25. Simeon Kenapa Bapak tidak membayar pajak? Peternak yang lain membayar juga 'kan? 26. Yoas Itulah yang sedang bikin aku pusing saat ini. Uang yang harus dibayarkan itu sangat tinggi. Setelah aku hitung-hitung, ternyata tidak seimbang dengan pendapatan yang aku dapat dari hasil ternak domba ini. Yang membuat aku semakin pusing, harga domba juga sedang jatuh . . . 27. Simeon Lho, kok bisa jatuh, pak? 28. Yoas Soalnya pemerintah Romawi membuat kebijakan baru, yaitu mendatangkan domba-domba dari negeri seberang. Padahal persediaan domba di Israel saja melimpah. Apalagi ditambah masuknya domba dari negeri seberang. Akibatnya harga domba-domba semakin anjlok. Nah, kalau pendapatanku menurun, aku tidak bisa membayar pajak untuk mendapatkan ijin itu. 29. Simeon Kalau begitu, apakah kami berpindah ke padang rumput yang lain saja, Pak? 30. Yoas Percuma saja. Kamu mau pindah kemana lagi? Sekarang ini padang rumput semakin menyempit karena dipakai untuk mendirikan benteng-benteng pertahanan tentara Romawi dan untuk membangun pasar-pasar. Sedangkan semua padang rumput yang tersisa sudah diambil alih pemerintah Romawi. Semua penggunaannya harus memakai ijin. 31. Simeon Bagaimana kalau domba-domba itu dikandangkan saja. Kita tinggal memberi makan? 32. Yoas Itu juga sudah aku pikirkan. Tapi tahu, nggak. . . sejak ongkos angkutan naik, maka harga pakan ternak juga ikut naik. Setekah dihitung-hitung, cara seperti ini malah rugi. 33. Simeon Lalu, bagaimana, dong pak? 34. Yoas Aku juga tidak tahu harus bagaimana lagi. Sekarang ini aku sedang menimbang-nimbang sebuah keputusan yang pahit . . . 35. Simeon [Cemas] Apa itu pak? 36. Yoas Aku akan menutup usaha ini. Aku akan menjual semua domba-dombaku . . . 37. Simeon Terus, bagaimana dengan nasib kami, pak? Ketrampilan kami hanyalah menggembala domba. Kalau semua domba dijual, kami harus kerja apa lagi? Bagaimana dengan nanti dengan nasib Ibu dan adik-adik saya? 38. Yoas Itulah yang membuatku merasa sedih. Sebenarnya aku juga tidak tega melakukan ini. Tapi bagaimana lagi? Sekarang cobalah kamu ikut memikirkan jalan keluarnya. Begini saja, kalau kamu punya usulan yang bagus, aku berjanji akan memberikan sepersepuluh dari domba-dombaku. Tapi kalau dalam tujuh hari ini tidak ada usulan yang bagus, aku terpaksa menutup usaha ini. 39. Simeon Baiklah, pak. Saya akan berusaha ikut memikirkannya. Saya minta permisi dulu. Saya akan kembali ke padang Efrata untuk memberitahukan hal ini pada teman-teman. 40. Yoas Oh, ya. Ini ada sedikit rejeki buatmu. Terimalah [memberi uang kepada Simeon] [Simeon pergi dari rumah pak Yoas]FADE OUTBabak IVKedatangan MalaikatFADE IN[Zakaria dan Zebulon duduk mengelilingi api unggun. Sayup-sayup terdengar suara lolongan serigala] 1. Zebulon [Gemetar] Zakaria, apakah kau mendengar suara itu? 2. Zakaria Suara apa? 3. Zebulon Itu tuh. . . suara anjing hutan. 4. Zakaria Oh, itu . . . saya mendengar sih. Tapi mereka 'kan ada di kejauhan. 5. Zebulon Iya sih, tapi bagaimana kalau mereka datang mendekat pada saat kita sedang tertidur. Lalu mereka menerkam kita . . . hiiii . . . ngeri!!! 6. Zakaria Makanya, kita membuat api unggun. Selama api ini masih menyala, anjing-anjing hutan ini takut mendekat. 7. Zebulon Tapi bagaimana dengan singa? Bagaimana kalau dia mengendap-endap di sekeliling kita, lalu tiba-tiba menerkam kita? 8. Zakaria Zebulon, Zebulon . . . Hidup dan mati kita itu ada di tangan Tuhan. Percayalah, Tuhan akan menjaga kita. Tuhan itu menjadi Gembala kita. Sama seperti kita menjaga domba-domba kita, Allah juga menjaga domba-domba kita. 9. Zebulon Ah, kamu ini ada-ada saja. Tuhan kok menjadi gembala. Masa' Tuhan disamakan dengan kita. 10. Zakaria Eeeeee . . . kamu belum pernah mendengar nyanyian raja Daud, ya? Raja Daud pernah menyanyi seperti ini, nih [Zakaria menyanyi]Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau Ia membimbingku, ke air yang tenang Ia menyegarkan jiwaku Ia menuntunku ke jalan yang benar Oleh karna namaNya Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman[Sarah, Dina dan Naftali masuk ke dalam panggung] 11. Zakaria Eh . . . bu Sarah. Apa kabar? Tumben menyusul kemari . . . 12. Sarah Kabar baik, nak Zakaria. Lho, ini malah ada nak Zebulon di sini, juga. 13. Zebulon Iya, bu. Ini kami sedang menggembala bersama-sama. 14. Sarah Oh, begitu. Eh, dimana Simeon? Aku ingin bertemu dengannya! 15. Zakaria Dia sedang pergi ke rumah pak Yoas, bu. Tapi sebentar lagi juga datang. Tunggu saja. 16. Zebulon Ini kok datang ramai-ramai. Dina dan Naftali juga ikut . . . 17. Sarah Itulah, nak Zebulon. Saya tidak tega meninggalkan mereka berdua di rumah. Jadi saya ajak saja mereka di sini. [Simeon masuk dengan wajah murung] 18. Zakaria Nah itu, Simeon sudah datang! 19. Simeon Ada apa, Bu? Mengapa menyusul kemari? 20. Sarah Simeon, tadi siang Dian dan Naftali ini akan ditangkap tentara Romawi karena mengamen di pasar. Supaya tidak ditangkap, Ibu terpaksa memberi uang dan kambing peliharaan kita kepada tentara itu. Sekarang Ibu tak punya uang untuk membeli makan hari esok. Apakah kamu masih menyimpan uang? 21. Simeon Ada, bu. Kebetulan aku tadi diberi uang oleh pak Yoas. Tapi setelah ini, saya tidak tahu apa saya masih bisa punya uang lagi [sedih]. 22. Sarah [Heran] Memangnya kenapa? 23. Simeon Pak Yoas akan menjual seluruh domba-dombanya. 24. Sarah Lho memangnya kenapa? 25. Simeon Di bawah pemerintah Romawi, keadaan kita semakin sulit saja. Pemerintah Romawi membuat kebijakan-kebijakan yang membuat sengsara rakyat Israel. Tentara-tentara Romawi juga bertindak kejam pada kita. 26. Sarah Yah kita harus bersabar saja, Nak. 27. Simeon Bersabar? Kita sudah cukup lama bersabar. . . sampai kapan lagi kita harus bersabar? 28. Sarah Hingga Allah memenuhi janji-Nya. 29. Simeon Janji? Janji apa? Kita sudah kenyang dengan janji-janji manis, tapi tidak semanis kenyataannya. 30. Sarah Allah selalu menepati janji-Nya. Kamu masih ingat 'kan pengajaran yang Ibu berikan? Pada jaman dulu, Allah telah membebaskan bangsa kita dari perbudakan di tanah Mesir? 31. Naftali [bersemangat] Aku ingat, Bu. Waktu itu Tuhan menuntun bangsa Israel melewati padang gurun yang gersang. 32. Dina [bersemangat]Pada siang hari, Allah mengirimkan tiang awan supaya kita tidak kepanasan. Pada malam hari Allah mengirimkan tiang berapi untuk menerangi jalan dan supaya kita tidak kedinginan. 33. Naftali [bersemangat] Supaya kita tidak kelaparan, Allah mengirimkan roti dan manna setiap hari. 34. Dina [bersemangat] Pada saat kehausan, Allah pernah mengalirkan air dari dalam batu yang keras. 35. Sarah Nah, tuh . . . anak kecil saja tahu! 36. Simeon Ya, itu 'kan cerita jaman dulu. Cerita itu sudah kunoooo . . . Tidak ada artinya pada jaman sekarang. Nyatanya, lihat saja! Dimanakah pertolongan Allah dalam keadaan yang serba susah saat ini?!!! 37. Sarah Dengar, nak . . . Tuhan berjanji akan memberikan seorang penyelamat bagi kita. Nabi Yeremia telah bernubuat begini. Dengarkan baik-baik "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya TUHAN-keadilan kita." Sarah, Dina dan Naftali menyanyi "O Datanglah Imanuel" KJ 81 38. Simeon Alaaaaa . . . Itu 'kan cerita lama Bu. Nyatanya apa? Sudah ratusan tahun sejak nubuatan itu diucapkan, tapi sampai sekarang belum juga digenapi. Mungkin Tuhan sudah lupa pada janjinya!!! 39. Sarah Tuhan pasti menepati janji-Nya tepat pada waktunya. Waktu Tuhan, bukan waktu kita. 40. Simeon Sudahlah . . . Ibu dan adik-adik pulang saja. Kepala saya sedang pusing, nih. Saya mau istirahat sebentar. 41. Sarah Ya, sudah . . . Jaga dirimu baik-baik ya. Ibu dan adik-adikmu akan pulang. Sarah, Dina dan Naftali pulang ke rumah. Simeon membaringkan diri untuk istirahat. Zebulon dan Zakaria masih Tiba-tiba datanglah malaikat yang disertai dengan sinar yang terang. Para gembala itu menjadi takut. Malaikat menyanyi "Hai Gembala Efrata" dari Kidung Pelengkap Jemaat no. 65 42. Malaikat Jangan takut! 43. Simeon Siapakah Tuan? 44. Malaikat Aku adalah malaikat. 45. Zakaria Mengapa Tuan datang kepada kami yang hina ini? 46. Malaikat Aku akan memberitakan kabar gembira untuk seluruh bangsa 47. Zebulon Kabar apa itu? 48. Malaikat Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 49. Simeon Bagaimana kami dapat mengetahui Juruselamat itu? 50. Malaikat Carilah seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Sekarang pergilah! Malaikat pergi. Terdengar suara malaikat yang bernyanyi "Gita Sorga Bergema" KJ no. 99 51. Simeon Ayo kita segera pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana! 52. Zakaria Ayo . . . . 53. Zebulon Bagaimana dengan domba-domba kita? Siapa yang akan menjaga? 54. Simeon Kita tinggal saja. Kabar ini lebih penting daripada domba-domba kita. Ayo segera berangkat! Simeon, Zebulon dan Zakaria pergi ke Betlehem sambil bernyanyi "Hai Mari Berhimpun" KJ 109Layar di kandang Betlehem ada Yusuf,Maria dan bayi Yesus. Orang Majus menyembah bayi Yesus dan menyerahkan hadiah. Disusul para gembala menyembah bayi Lagu "Malam Kudus" KJ no. 92. Lampu layar OUTBabak VPengharapan BaruFADE INDi rumah, Sarah sedang menjahit baju. Dina dan Naftali sudah tertidur. Simeon menghambur masuk. Kedua adiknya terbangun. 1. Simeon Ibu. . Ibu . . aku punya kabar gembira!!! 2. Sarah Wah . . . heboh banget. Lihat, tuh . . . kamu membangunkan adik-adikmu. 3. Simeon [terengah-engah] Yang dikatakan Ibu tadi sore memang benar. 4. Sarah [Tak mengerti] Benar apanya? 5. Simeon Itu lho, tentang janji Tuhan bahwa akan memberikan soerang Penyelamat. Janji itu sudah ditepati. 6. Sarah Maksdmu itu apa, to? 7. Simeon Bu, tadi aku baru saja didatangi malaikat Tuhan. Aku diperintahkan pergi ke Betlehem. Aku pergi ke sana dan bertemu dengan Penyelamat itu, Bu. Namanya Yesus [girang] 8. Dina Benarkah itu? 9. Simeon Benar, dik. Juruselamat itu telah datang. 10. Sarah Terpujilah Allah, pembebas Israel. Sebentar lagi kita akan dibebaskan dari penjajahan tentara Romawi. 11. Simeon Masih ada satu lagi kabar gembira . . . 12. Naftali Apa itu? 13. Simeon Waktu di Betlehem tadi, aku berkenalan dengan orang Majus yang datang dari negeri Timur. Mereka memberitahu kalau ada padang rumput di sebelah Timur negeri kita. Katanya, di sana kita bebas menggembalakan domba. 14. Naftali Apakah Abang akan menggembala domba di sana? 15. Simeon Besok aku akan melihat tempat itu. Kalau informasi itu memang benar, maka kita dapat hidup lebih baik. 16. Dina Mengapa bisa begitu, Bang? 17. Simeon Kalau aku dapat menemukan padang rumput yang baru, maka pak Yoas akan memberikan sepersepuluh domba-domba kepada kita. 18. Naftali Berarti kita dapat memiliki domba-domba sendiri? 19. Simeon Ya, betul. Nanti aku menggembala domba-domba pak Yoas dan kamu, Naftali, boleh menggembala domba-domba milik kita. 20. Naftali Asyiiiik!!! 21. Sarah [bersyukur] Tuhan memang baik. Ayo, jangan lupa kita harus mengucap syukur kepada Tuhan!! Sarah, Simeon, Dina dan Naftali bergandengan tangan dan bersama-sama menyanyi lagu "Hai Dunia Gembiralah" KJ no. 119LAYAR DITUTUP TAMAT
Paraahli dari American School of Oriental Research, yang menelaahnya, adalah yang pertama-tama menyadari kekunoannya. John Trever mengambil foto naskah tersebut secara detil dan ahli arkeologi terkemuka William F. Albright segera mengumumkan bahwa naskah-naskah tersebut berasal dari periode antara 200sM sampai 200M.
- Kumpulan Khotbah KristenKumpulan khotbah Kristen biasanya bisa berisi banyak hal, namun kali ini kita akan khusus membahas khotbah yang berisi tentang khotbah Kristen tentang pengharapan dapat sangat besar artinya bagi para jemaat yang mungkin sedang menghadapi masalah dan putus asa. Kita pasti mengharapkan yang terbaik dalam hidup kita, bahagia, diberkati, panjang umur dan banyak harapan lain yang kita inginkan. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian, seringkali apa yang terjadi tidak seperti yang kita kehendaki, tidak seperti yang kita Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, perharapan berarti 1 sesuatu yang dapat diharapkan, 2 keinginan supaya menjadi kenyataan, 3 orang yang diharapkan atau dipercaya. Kumpulan Khotbah Kristen mengenai Pengharapan1. Siapa bilang hidup itu mudah? Hidup penuh kesulitan, dan itu seringkali menjadi sebab terampasnya kebahagiaan dari hidup seseorang. Mereka berubah menjadi pribadi-pribadi yang kaku, dingin dan muram karena tekanan pekerjaan yang mengubah mereka hidup seperti tanpa jiwa. Sebuah sikap hati yang baik untuk ditanamkan dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan adalah bekerja atau berusaha dengan pengharapan. Sangatlah penting bagi kita untuk tetap memiliki pengharapan dalam bekerja, bukan hanya melakukannya tanpa jiwa, tanpa target, tanpa impian dan harapan. Mengapa hal ini penting? Karena tanpa pengharapan kita tak ubahnya seperti robot yang hanya berjalan sesuai program tanpa kerinduan apapun dalam hati kita. Tidak ada gunanya memandang dengan iman jauh ke depan jika kita tidak punya pengharapan suratnya kepada jemaat, Korintus Paulus menyampaikan sesuatu yang penting mengenai pengharapan ini. Pada saat itu ia mengutip sebuah tulisan mengenai hukum Musa dalam Ulangan 254. Kata Paulus “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!” 1 Korintus 99a. Lalu Paulus bertanya, “Lembukah yang Allah perhatikan?” ayat 9b. Lembukah, atau itu ditulis sebenarnya untuk kita? Perhatikan ayat selanjutnya “Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.” ayat 10. Paulus mengingatkan bahwa kita harus membajak atau mengirik, yang maksudnya adalah bekerja dalam pengharapan. Ini merupakan sebuah pesan penting yang akan mampu membuat kita terus memiliki tujuan dalam bekerja, bukan sekedar menyambung hidup dari ke hari tanpa harapan sama sekali dalam hati kita Kenapa banyak orang yang kecewa akan pengharapannya sendiri? Karena mereka meletakkan pengharapannya di depan proses yang lain. Saat seseorang meletakkan perngharapan terlebih dahulu, maka pengharapan tersebut dapat mengecewakan, ketika kesengsaraan datang dan belum tahan uji, pengharapan membuahkan kekecewaan. Pengharapan sejati yang tidak mengecewakan adalah pengharapan yang tahan uji bahkan terhadap kesengsaraan. Sehingga apapun yang terjadi, pengharapan kita tidak pernah 14711 “Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setiaNya.” Ketika kita berharap pada manusia, kekayaan, kekuatan, jabatan, dan sebagainya pengharapan kita dapat mengecewakan. Bahkan terkadang orang yang begitu kita percayai sekalipun dapat mengecewakan kita. Satu-satunya pengharapan yang tidak pernah mengecewakan adalah pengharapan kepada Tuhan. Apa pun yang terjadi, rancangan Tuhan bagi kita adalah rancangan damai sejahtera. Tuhan kumpulan khotbah Kristen mengenai pengharapan, seperti yang tertulis pada buku Pengharapan Orang Kristen, Rev Norman Holmes, 2021, berharaplah selalu kepada Tuhan, tekun dan tahan uji maka pengharapan kita tidak akan mengecewakan. Semoga bisa menjadi berkat untuk kita semua. DNR Ketikaanak-anaknya beruntung secara rohani, secara fisik dan materi, peningkatan mereka membawa kesenangan bagi Tuhan. ”. Menurut Teologi Kemakmuran, tujuan inkarnasi dan pengorbanan Kristus adalah untuk memberikan rekonsiliasi dan pemulihan untuk masalah fisik dan keuangan kita. Rahasia untuk menerima semua berkat fisik dari Allah, dapat
Naskah Drama Natal Di Tengah Pandemi. Karakter yang diperankan drama harus membaca dan menghafal naskah drama yang telah ditulis. Drama keluarga ini diproduseri Mira Lesmana dan disutradarai Riri Riza. Beberapa saat kemudian Rena yang hendak ke ibadah pertemuan remaja lewat. Tema Natal Sekolah Minggu 2021 / Tema Natal Sekolah Minggu ... Alejandro Welch Naskah Drama Natal Di Tengah Pandemi NASKAH DRAMA NATAL oleh Diah Pawitri SINOPSIS Tokoh Raja Sifat bijaksana Permaisuri Cerdas dan penuh perhatian Mbok Rondo Sengsara tetapi selalu penuh pengharapan. Sebelum pandemi, jemaat yang hadir merayakan natal di Gereja bisa mencapai dua ribu orang. YUSUF Kami tidak mendapatkan penginapan sementara istiku akan melahirkan. Berita INDOSIAR - Jemaat Gereja Katolik Kristus Raja di Jalan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, punya cara unik untuk mengingatkan umat agar tetap mentaati p. Contoh Naskah Drama - Pada materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai Contoh drama ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa anda pakai untuk pementasan drama natal di Sekolah Minggu anda. Perlawanan Terhadap Para Penjajah Di Desa Gunug Payung. Contoh Naskah Drama Tentang Konflik Keluarga - Berbagai Naskah Drama Natal Modern - Pembahasan Soal Kalau masalah mudiknya juga akan kami cantumkan di situ, bersamaan kami keluarkan produk itu," kata Menag Fachrul Razi dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube. suasana persiapan Misa Malam Natal di Gereja Katedral Banjarmasin Smartfm Banjarmasin/ Jumahudin. Hanya saja ada pembatasan jumlah jemaat. NASKAH DRAMA Pencerita Di sebuah negeri yang jauh, ada seorang raja yang adil dan bijaksana. Drama keluarga ini diproduseri Mira Lesmana dan disutradarai Riri Riza. Naskah drama natal naskah drama natal. oleh Diah Pawitri SINOPSIS. Di tengah-tengah perjalanannya yang jauh mengikuti bintang itu, berkatalah seorang kepada yang lain. √ [Lengkap+Terbaru] 5+ Contoh Naskah Drama Berbagai Tema 2021 naskah drama lentera hati di tengah gelapnya dunia

Namunsaya merasakan lebih, jauh lebih banyak. Saya merasakan pengharapan bahwa karena Dia, saya dapat mengikuti dan melayani Dia dan melalui itu lahirlah sebuah pembaruan kehidupan rohani. kami menciptakan sebuah drama Natal keluarga dengan semua kata diambil dari tulisan suci. Kami mempertunjukkan drama mengenai Malam Natal. Banyak di

suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah." sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia." Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti... 2. JOANNE KATHLEEN ROWLING sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu-malu menunjukan karyanya kepada teman-teman dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia. akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti disera masalah. keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual. naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis. akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesukdedan yang dibayar dengan harga murah.

Apalagi lagu-lagu natal juga selalu menyemangati dan mendatangkan harapan. Contohnya lagu Natal Telah Tiba yang dinyanyikan Trio Kwek-kwek saat itu. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, adanya hari natal selalu menimbulkan polemik jelang perayaannya. Ada yang bilang, haram mengucapkan selamat natal karena itu sama dengan murtad.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kondisi sekarang adalah kondisi yang begitu mengkuatirkan. Sudah lebih dari dua tahun seluruh dunia dilanda pandemi covid-19. Ada begitu banyak orang yang terinfeksi bahkan meninggal karena virus ini. Tak terkecuali kita, mungkin saja ada sanak keluarga, rekan kerja, tetangga kita yang juga akhirnya meninggal karena virus ini. Seolah-olah pandemi covid-19 ini tidak berujung, karena sekalipun sekarang sepertinya kondisi sudah semakin membaik dan terkendali, akan tetapi muncul lagi varian covid-19 yang lebih mematikan. Varian itu disebut varian omicron atau varian Afrika. Tentunya berita ini akan menjadi berita yang menggelisahkan dan mengkuatirkan kita. Di tengah-tengah kondisi seperti ini, kita sebagai murid Kristus kemudian memperoleh sebuah pengharapan baru. Oleh karena seluruh gereja di seluruh dunia sedang dalam masa penantian advent merayakan kelahiran Yesus Kristus, sang Juruselamat kita. Bahkan dengan iman, kita senantiasa menantikan kedatangan-Nya yang kedua di masa depan untuk menjemput kita yang selalu setia kepada-Nya. Sehingga Natal atau kelahiran Yesus dapat dianalogikan seperti oasis di tengah padang gurun, di mana kita yang sangat kehausan akan bersukacita dan bergairah ketika yang serupa pun dialami dan dirasakan oleh para gembala seperti yang kita baca dalam perikop ini. Mereka sangat bersukacita dan bergembira ketika berjumpa dengan bayi Yesus di palungan. Bahkan mereka mengekspresikan sukacita mereka dengan memuji dan memuliakan Tuhan, karena telah mendengar berita natal dan melihat langsung bayi gembala yang ada di dalam perikop ini kemungkinan besar adalah gembala upahan. Bagi masyarakat Yahudi waktu itu, menjadi gembala upahan orang yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain sebenarnya adalah salah satu pekerjaan terendah. Artinya mereka tergolong ke dalam kelompok yang kurang terpandang, kurang diperhatikan dan bahkan selalu dipandang rendah dan hina. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa mereka juga seringkali menerima perlakuan diskriminasi dari masyarakat yang tengah-tengah keadaan yang demikian, para gembala mendapat sebuah berita besar, kabar sukacita, kabar gembira, bahkan mereka memperoleh pengharapan yang besar melalui berita Natal bahkan menyaksikan langsung kelahiran Yesus Kristus, sang juruselamat mengapa Natal disebut sebuah pengharapan? Berdasarkan perikop Lukas 28-20 ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa Natal disebut sebuah Natal adalah momen Tuhan menyatakan kasih kepada semua manusia, tanpa memandang status sosial, harta, dan latar belakang seseorang 1 2 3 4 Lihat Humaniora Selengkapnya
Berikutini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang naskah drama natal. Naskah Drama Natal Remaja. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. Orang yang takut akan Tuhan di atas pentas duduk dengan sikap doa dan membaca Firman Tuhan. 05082020 NASKAH DRAMA NATAL PENGHARAPAN – Sayang hasilnya tidak seperti yang
Persiapan Buatlah sebuah bintang besar berujung lima dari karton manila kemudian dibungkus kertas berwarna kuning emas. Buatlah juga bintang yang berukuran sedang, yang dibungkus dengan kertas berwrna biru terang, perak, merah, hijau, jumlah bintang sedang disesuaikan dengan jumlah jemaat yang hadir dalam perayaan Natal. Misalnya 12 jemaat berarti bintang sedang berjumlah 12. Bintang – bintang ini sebelum Cerita Natal dapat diletakan sebagai dekorasi pada pohon Natal atau pada ruangan tempat acara Natal. Pengantar Bagian I Ada sebuah keajaiban yang terjadi waktu Yesus lahir. Tuhan memakai bintang untuk menunjukan keberadaan bayi Yesus. Ada satu bintang yang bersinar sangat terang dan cahayanya menuntun para majus untuk mencari bayi Yesus yang baru lahir. Pemutaran Film Kartun Episode Para Majus dan Bintang Kelahiran Yesus menjadi bintang kehidupan yang menuntun dan memberi pengharapan bagi kita semua. Percakapan Bintang Bagian II Di Perankan oleh Guru Sekolah Minggu dengan memakai Bintang Kuning Besar dan Bintang Biru Di angkasa yang penuh bintang, suatu kali Bintang kecil biru bertanya untuk bintang emas. Bintang Biru “Hai bintang Emas, hari ini cahayamu sangat cemerlang dan indah. Ada apa ?? Bintang Emas dengan senyum merekah menjawab “Hei bintang kecil. Tuhan berbisik padaku, Juruselamat sudah lahir ke bumi lalu kuasa Tuhan terjadi atasku. Tuhan memakaiku untuk menjadi alatNya. Aku menjadi bintang paling berbahagia”. Bintang biru langsung bilang “oh iya benarkah ??? Engkaukah bintang yang membawa para majus bertemu bayi Yesus??? Sungguh luar biasa … kamu harus bangga Tuhan memakai kamu”. Bintang emas menjawab “Heei bintang kecil, Tuhan juga mau memakai kamu bukan hanya saya. Yesus Putra natal itu sudah lahir, seluruh umat manusia dan semua ciptaan sudah ditebusNya dan semua dipakai menjadi alat untuk menyatakan kasih Tuhan termasuk kita bintang – bintang di langit. Bintang Biru “Ooh benarkahh ??? Ini kabar sukacita,,, aku mau menjadi alat untuk menyatakan kabar sukacita dengan terus bersinar sebagai bintang di angkasa. Makna Bintang Bagian III Bintang Natal masih bersinar sampai hari ini. [Guru Sekolah Minggu mengangkat bintang besar dan menjelaskan maknanya bagi semua anak Sekolah Minggu] Bintang ajaib yang nampak di langit pada hari Natal pertama itu memiliki lima pokok berita bagi dunia. Bintang pengharapan. Berabad-abad lamanya dunia berada dalam kegelapan. Tetapi pada waktu orang-orang Majus itu memandang bintang itu, maka pengharapan lahir di dalam hati mereka. Melalui bintang itu mereka mengetahui bahwa seorang Raja akan dilahirkan. Dia akan membawa terang ke dalam dunia yang gelap. Dia akan memberikan kesukaan ganti kedukaan, damai ganti kesukaran. Bintang pimpinan. Bintang memimpin orang-orang Majus menempuh gurun pasir, melalui padang gurun kepada Yesus. Dia memberikan kepada mereka satu tujuan dan satu sasaran untuk dicapainya. Bintang itu memimpin mereka sampai ke tempat tujuannya dan bertemu dengan bayi Yesus. Bintang cahaya Dalam kegelapan malam bintang itu paling cemerlang di antara yang lain. Bintang itu menjadi penanda pada Cahaya dan Terang yang sesungguhnya yaitu Yesus Putera Natal. Yesus memberi terang ke dalam hidup setiap anak yang membuka hati mereka untuk Yesus. Bintang kehidupan Ketika bintang itu bercahaya di atas Seorang Anak di Betlehem itu, orang Majus memasuki kota kecil itu dan menyambut Raja yang muda, yang akan menjadi pemberi hidup - yakni kehidupan kekal. Bintang Kasih Ujung kelima pada bintang memberi tahu kepada kita bahwa bintang yang telah bersinar di benua Timur itu adalah satu BINTANG KASIH. Allah, dalam kasih-Nya yang besar, telah menempatkan bintang itu di langit untuk menceritakan pemberian kasih-Nya kepada orang- orang di tempat yang jauh. Siapakah pemberian kasih-Nya itu? Tentu saja, Bayi Yesus! Komitmen Seperti Bintang Bagian IV Yesus Juruselamat manusia sudah lahir. Mari kita bersukacita seperti para malaikat. Kita menjadi bintang yang bersinar terang di angkasa. Dan menjadi terang di dalam Yesus dengan melakukan semua yang Tuhan kehendaki. Apakah mencuri adalah perbuatan terang? Bagaimana dengan menyontek apakah itu di kehendaki Allah? Sekarang, marilah setiap jemaat mengambil bintang – bintang yang ada di pohon Natal dan ada dalam ruangan ini, lalu pada bintang itu tuliskanlah sebuah kata kerja yang menjadi komitmen adik – adik ketika merayakan Natal Yesus Kristus. Memberi kesempatan perwakilan jemaat mengambil bintang dan Anak Sekolah Minggu dan masing – masing jemaat menulis komitmen bersama – waktu 5 menit. Setiap perwakilan jemaat maju dan membacakan komitmen dan diakhiri dengan Pujian Natal bersama sebagai persembahan bagi Yesus Putera Natal. Penutup Bagian V Adik - adik mempunyai pengharapan akan masa depan yang indah bila memberikan hati kepada Yesus. Pimpinan, terang, dan kehidupan adalah milik kita bila kita mengikut bintang itu. Dan lebih dari semuanya, Allah begitu mengasihi kita sehingga memberikan anak-Nya yang tunggal sebagai pemberian Natal bagi kita. Bukalah hati pada hari Natal ini dan terimalah Yesus. Selamat Merayakan Natal dan Tahun Baru. Tuhan memberkati.
Kitamerayakan natal tahun ini dalam tema: Naskah drama natal pemuda tentang kasih ourclipart. Drama natal 2021 merupakan salah satu acara yang dikemas dalam menjelang perayaan. Kisah dalam drama ini adalah salah satu realitas kehidupan masyarakat pada. Thank you atas kerja samanya vini elisya dan vina . Drama natal terbaru 2018 elruth com .
Genre Drama Musikal Natal Estimasi Waktu 90 menit Dipentaskan di GKI Karangsaru, tgl. 25 Desember 1998 RINGKASAN CERITA Kaisar Agustus telah mengeluarkan perintah untuk mendaftar semua penduduk yang ada di wilayah kekaisarannya, dan sesuai perintah tersebut, semua orangpun kembali ke negeri asal dan tanah kelahiran mereka. Bethelem, sebuah kota kecil yang biasanya sunyi sepi, tiba-tiba berubah menjadi penuh sesak dengan pendatang dan orang asing. Tentu saja ini merupakan panen besar bagi pemilik penginapan yang ada, termasuk Hamar. Tapi bagi Hamar, keadaan seperti ini juga men-datangkan ketakutan baginya. Kekuatirannya adanya orang jahat di antara orang-orang asing itu membuat dirinya selalu cemas dan curiga, bahkan membuat dirinya juga tidak percaya dan berharap lagi kepada Tuhan.. Di pihak lain, bagi kaum pendatang, ini juga menimbulkan masalah tersendiri. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan penginapan, termasuk keluarga Simeon.. Untunglah mereka masih dapat tempat berteduh di kandang penginapan Hamar. Bagi mereka, terutama kedua anak mereka, apa yang mereka alami saat itu merupakan kesusahan yang tidak ada duanya dan tidak ada lagi yang dapat mereka harapkan, kecuali tidur bersama kambing / keledai malam itu dan berkamar di kandang yang beraroma khas. Disitulah mereka bertemu dengan Yusuf dan Maria yang juga tidak mendapatkan penginapan. Kelahiran Yesus dan kesaksian para gembala-lah yang kemudian membuat mereka semua menemukan sumber Pengharapan yang baru. PEMERAN Hamar Pemilik penginapan, seorang yang serakah, sekaligus orang yang selalu gelisah dan hidupnya selalu dipenuhi dengan banyak kekuatiran. Yohana Istri dari Hamar, seorang wanita yang lembut dan tenang. Dialah yang selalu memberikan kekuatan kepada suaminya dengan mengingatkannya untuk berserah kepada Tuhan. Pelayan Pelayan di penginapan Hamar, seorang yang setia dan selalu menurut kepada tuannya, polos dan lugu. Simeon Ayah dari sebuah keluarga yang tidak mendapatkan penginapan, seorang yang agak kasar dan mudah terbakar emosi. Ribkah Istri Simeon, seorang istri dan ibu yang bijaksana dan tegas dalam pendirian. Rachel Putri Simeon, seorang anak yang bawel dan cerewet, dan menuntut yang gampang dan mudah dalam hidupnya. Ruben Putra Simeon. Seperti kakaknya, dia juga ingin memiliki jalan hidup yang mudah dan gampang. Walaupun hatinya memberontak, tetapi dia tetap memilih diam dan menurut kepada orang tuanya. Yusuf Tukang kayu dari Nazareth, seorang yang tulus hatinya dan mencintai kekasihnya, serta taat kepada Allah. Maria Tunangan / istri Yusuf, seorang wanita yang lembut hatinya dan tabah di dalam menghadapi segala persoalan hidupnya. Gembala 3 orang Orang-orang yang tidak punya pengharapan dan sering dipandang rendah dan curiga oleh masyarakat, tapi justru pertamakali mendengar berita sukacita dari para malaikat. Jika anda ingin mendapatkan naskah drama ini, silahkan kirimkan email anda ke TOKOH / PELAKU Hamar Pemilik penginapan, seorang yang serakah, sekaligus orang yang selalu gelisah dan hidupnya selalu dipenuhi dengan banyak kekuatiran. Yohana Istri dari Hamar, seorang wanita yang lembut dan tenang. Dialah yang selalu memberikan kekuatan kepada suaminya dengan mengingatkannya untuk berserah kepada Tuhan. Pelayan Pelayan di penginapan Hamar, seorang yang setia dan selalu menurut kepada tuannya, polos dan lugu. Simeon Ayah dari sebuah keluarga yang tidak mendapatkan penginapan, seorang yang agak kasar dan mudah terbakar emosi. Ribkah Istri Simeon, seorang istri dan ibu yang bijaksana dan tegas dalam pendirian. Rachel Putri Simeon, seorang anak yang bawel dan cerewet, dan menuntut yang gampang dan mudah dalam hidupnya. Ruben Putra Simeon. Seperti kakaknya, dia juga ingin memiliki jalan hidup yang mudah dan gampang. Walaupun hatinya memberontak, tetapi dia tetap memilih diam dan menurut kepada orang tuanya. Yusuf Tukang kayu dari Nazareth, seorang yang tulus hatinya dan mencintai kekasihnya, serta taat kepada Allah. Maria Tunangan / istri Yusuf, seorang wanita yang lembut hatinya dan tabah di dalam menghadapi segala persoalan hidupnya. Gembala 3 orang Orang-orang yang tidak punya pengharapan dan sering dipandang rendah dan curiga oleh masyarakat, tapi justru pertamakali mendengar berita sukacita dari para malaikat.
Padaawal ibadah diawali dengan drama ilustrasi kelahiran Yesus Kristus di kandang dan tarian pujian anak – anak sekolah Minggu. Ibadah malam Natal Jumat 24 Desember 2021 ini dipimpin Pendeta Jessy Hayretha, S.Th berjalan dengan hikmat, aman dengan situasi kondusif dan jemaat menggunakan masker sesuai protkes.
Drama Natal Singkat - Perayaan Hari Raya Natal kian dekat, momen spesial bagi umat Kristen di seluruh dunia sering kali di rayakan dengan penuh ucapan syukur dan khitmat, karena menyambut lahirnya sang Juruselamat Umat Manusia yaitu Yesus Kristus. Moment natal biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, salah satu kegiatan utama perayaan Natal selain ibadah dengan pujian dan firman yang bertema nantal, Ibadah natal biasanya juga diramaikan dengan pentas seni dari sekolah minggu, pemuda remaja dan mungkin jemaat dewasa. Dalam perayaan natal juga seringkali ditampilkan drama natal singkat untuk menggugah kembali jemaat dalam mengingat pentingnya hari natal dan juga untuk menceritakan betapa Tuhan Yesus sayang kepada semua umat manusia, sehingga kita patut bersyukur dan harus selalu mengutamakan Tuhan dalam segala hal. Beberapa drama natal singkat yang bisa sobat tampilkan bisa diambil dari berbagai kisah di Alkitab dan menceritakannya kembali dengan gaya dan versi sendiri supaya terlihat lebih spesial dan tentu saja dapat diresapi makna dari cerita drama natal pendek tersebut. Melalui artikel ini saya akan membagikan sebagian kecil contoh drama natal singkat yang bisa menjadi referensi sobat seiman dalam acara natal di gereja kalian masing - masing. Langsung saja berikut satu contoh cerita Natal untuk Drama Natal Singkat sobat seiman. Cerita Hari Natal PERSIAPAN DRAMA NATAL SINGKAT Silakan pilih Daftar lagu yang akan dinyanyikan ketika drama akan berlangsung. Sobat bisa memilih setiap lagu yang sesuai dengan konsep drama natal singkat dengan lagu-lagu yang tepat. Pemeran dalam cerita hari natal 4 Orang Pembaca puisi Penyanyi Lagu Natal Silahkan Bagi menjadi tiga kelompok anak - anak dan masing-masing kelompok tadi akan menyanyikan lagu yang berbeda, kemudian memakai baju yang berbeda dengan tema yang unik yang bisa sobat tentukan sendiri. Setelah itu mintalah tiga kelompok anak tadi untuk berkumpul bersama dan menyanyikan lagu penutupnya. Namun jika ada kelompok lebih dari tiga, tambahkanlah lagu-lagu natal cadangan. KONSEP DRAMA NATAL SINGKAT Puisi 1 dibacakan Pada suatu ketika, pada zaman dahulu kala. Ada kisah tentang seorang bayi, yang harus kalian tahu. Ayahnya adalah Yusuf, dan Maria adalah ibunya. Bayi ini sangat istimewa, Dialah Putra tunggal Allah. Kelompok penyanyi I menyanyikan lagu "Mary`s Boy Child". Seorang penyanyi didandani sebagai Maria dan menggendong boneka bayi, seorang lagi sebagai Yusuf dan anak-anak lain berperan sebagai bermacam-macam binatang. Puisi 2 dibacakan sambil lagu "Mary`s Boy Child" tetap dialunkan "Siapakah Anak ini?" Maria menunggang keledai, dan Yusuf berjalan menuntunnya, dan para malaikat menyertai mereka dari jauh, menyanyikan lagu-lagu pujian. Ketika mereka tiba di Betlehem, pasangan ini ditolak oleh pemilik penginapan, yang mengatakan tidak ada tempat bagi mereka. Yusuf mendesak, mengatakan bahwa istrinya perlu tempat untuk bersalin. Pemilik penginapan itu memberitahu letak sebuah kandang binatang dan jerami. Perjalanan Maria dan Yusuf berakhir di sebuah kandang yang penuh dengan jerami, di sanalah Maria melahirkan Raja kita. Malaikat turun dari surga, dan mereka mulai memuji. Para gembala di padang yang dingin, "Kami bawa kabar gembira!" Kelompok penyanyi II menyanyikan lagu "Hark the Herald Angels Sing". Semua penyanyi dirias dan berpakaian sebagai malaikat, gembala, dan kawanan domba. Puisi 3 dibacakan Natal yang Pertama mengabarkan kedatangan Raja segera tersiar, Para malaikat itu mengabarkan kepada para gembala bahwa seorang Raja telah lahir. Sebuah bintang bersinar dari surga, untuk menerangi jalan para Majus menuju ke palungan Bayi itu, yang lahir di hari Natal. Kelompok penyanyi III menyanyikan lagu "Away in a Manger" penyanyi didandani sebagai tiga raja/majus dan sebagai bintang. Untuk kostum bintang, gunakan gabus yang sudah dibentuk bintang dan hiasi dengan bunga-bunga. Anak-anak yang masih TK bisa didandani dengan kostum bintang. Puisi 4 dibacakan Dan semua yang ada di dekat-Nya, menyembah dan memuji atas kelahiran-Nya. Untuk Bayi, Raja yang bernama Yesus, Juru Selamat kami di bumi! Mari rayakan Natal dengan permen dan hadiah-hadiah dan apa saja. Ingatlah kita memiliki seorang Juru Selamat, yang memberi kita hidup kekal. PENUTUP Semua pemain menyanyikan lagu "Joy to the World". Kemudian secara bersama sama memberikan ucapan selamat Natal kepada semua Jemaat yang hadir. Demikian sedikit contoh drama natal singkat yang bisa sobat tampilkan dalam acara di ibadah natal gereja kalian masing - masing, semoga bermanfaat dan bisa menjadi berkat untuk semua. Selamat menyambut hari natal 2019 damialah bersama dalam Tuhan Yesus Kristus.
Remajayang dibina dengan baik dapat diutus untuk menjadi saksi Kristus di mana pun ia ditempatkan, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Gereja perlu membina mereka untuk menjadi remaja-remaja Kristen yang takut akan Tuhan sehingga dapat menyatakan Injil kepada semua orang, terutama teman-teman di dalam komunitasnya. NASKAH DRAMA NATAL oleh Diah Pawitri SINOPSIS Tokoh Raja Sifat bijaksana Permaisuri Cerdas dan penuh perhatian Mbok Rondo Sengsara tetapi selalu penuh pengharapan. Anak-anak Percaya kepada Ibunya Wanita 1 Jujur Wanita 2 Licik Pengajaran Seorang Ibu akan selalu mengasihi anaknya, bagaimanapun keadaannya. Tuhan juga tidak pernah meninggalkan umatnya. Mengajarkan sifat bijaksana, adil dan penuh kasih. Seting Panggung 1. Suasana istana 2. Rumah mbok rondo 3. Pertengkaran di Jalan. Ayat pengajaran Kasihilah ayah dan ibumu. Hai orang tua, kasihilah anak-anakmu. Pencerita Di sebuah negeri yang jauh, ada seorang raja yang adil dan bijaksana. Raja itu bernama Sulaeman. Raja selalu memantau kehidupan rakyatnya. Pemeran Raja dan permaisuri sedang duduk di singgasana menyaksikan tarian anak-anak, musik padang pasir Raja berbicara pada permaisuri Adinda, hari ini aku mendapat laporan bahwa rakyat kita sudah semakin makmur, tidak ada lagi kelaparan. Ratu Puji Tuhan, bersyukur sekali kita diberkati negeri yang aman dan damai. Tetapi kakanda, apakah tidak lebih baik kalau kanda melihat langsung keadaan rakyat kita? Raja antusias saran yang bagus sekali! Wah, aku akan menyamar untuk mengetahui keadaan rakyatku. malam ini juga, aku akan pergi ke desa yang paling jauh di kerajaan kita. raja dan ratu bersiap-siap, musik ceria Pencerita Pergilah raja ke sebuah desa yang bernama dadapan. Ia berjalan jauh di ujung desa, ia mendengar suara anak-anak menangis dari sebuah rumah, raja bergegas pergi ke rumah itu. raja mengintip ke dalam rumah Rumah itu adalah milik Mbok Rondo dadapan, seorang janda dengan empat orang anak. Mbok Rondo sedang memasak sesuatu di dalam kuali dan anak-anaknya duduk mengitari kuali itu dengan tatapan yang sangat lapar. Anak 1 SiMbok, apakah sudah matang? Perutku lapar sekali. Mbok Sabar ya, Le. Sabar, Nak. Sebentar lagi sudah akan matang. Anak2 Sepertinya aku sudah tidur dua kali, kenapa belum matang juga? Mbok Iya, ubi kali ini mungkinubi tua, jadi tidak empuk-empuk dimasak. Sekarang begini ya, bagaimana kalau kalian cicipi kuahnya dulu. Anak-anak iya, Mbok. Yang banyak ya kuahnya. Mbok Rondo membagi-bagikan kuah ke dalam mangkuk sambilmenangis. Anak3 Kenapa Si Mbok menangis?Kami sabar kok menunggu masakannya matang. Mbok Iya, dulu kuahnya, setelah itu kalian pergi tidur, nanti bangun tidur, pasti ubi ini sudah matang. Anak-anakterlihat mulai minum kuah di dalam mangkuk, kemudian mereka berbaring di atas tikar. Mbok Rondo dadapan mengelus-elus kepala anaknya sambil menangis mbok ya Tuhan, tolonglah kami, berilah anak-anak ini makan hari ini. Anak4 Apakah aku sudah boleh bangun, mbok? Mbok Kenapa tidak boleh nak? Anak4 Kalau aku bangun, ubinya kan harus sudah matang. mbok tersenyum Mbok Coba kita lihat ya! Si mbok mengetuk-ngetukkan sendok sayur ke dalam pancinya. Belum matang le, masih keras. Tidurlah sebentar lagi. Pencerita Raja mendengarkan percakapan anak-beranak itu dari balik jendela. Dia sangat bingung. Ubi apakah yang dimasak begitu lama. Akhirnya Sang Raja tidak sabar untuk mengetahui masakan mbok rondo. Raja Mengetuk pintu Permisi! Salam! Mbok Siapa itu ya!? Tunggu sebentar. mbok rondo berjalan membukakan pintu. Raja Maaf ibu, saya seorang pengelana. Saya sedang berjalan melewati desa ini dan mencium bau masakan ibu yang enak. Bolehkah saya ikut mencicipinya? Mbok Menangis Huu…. Hu…. Anak yang baik. Sambil terisak. Maafkan saya tidak bisa mengundangmu makan. Karena kami tidak punya apapun untuk dimakan. Raja Benarkah? Kenapa ibu menjerang panci di atas api? Dan saya mencium bau yang enak dari panci itu. Mbok Nak, sebenarnya yang ibu masak di panci itu adalah empat buah batu, Ibu hanya ingin, menghibur hati anak-anak bahwa akan ada makanan yang mereka tunggu setelah bangun dari tidur. Raja Terharu dan memegang tangan mbok Rondo Ibu, hati ibu baik. Karena itu, maukah ibu menolong saya memasakkan makanan? Ini ada sedikit uang dan ibu bisa membeli beras serta lauk pauk untuk anak-anak itu. Mbok Jangan nak, apa yang telah saya lakukan untukmu, sehingga engkau memberi uang? Raja Terimalah uang ini Ibu, saya telah mendapatkan sebuah pelajaran. Bahwa kasih ibu tidak ada duanya. Pakailah uang itu berbelanja, sebelum anak-anak bangun. Tuhan telah mendengar doa ibu. Pencerita Adik-adik, mbok Rondo sangat bahagia bisa membelikan makanan untuk anak-anaknya. Rajapun mendapatkan pelajaran, ketulusan hati mbok Rondo dalam doa dan pengharapan, bahwa Tuhan akan menolong keluarganya. Kemudian Raja melanjutkan perjalanannya. Suatu hari, raja melihat pertengkaran antar dua orang wanita yang memperebutkan seorang bayi. Apa yang terjadi? Wanita1 Ini anakku! Lihat, ada tahi lalat di bibirnya. Wanita 2 Bukan, bayi yang mati itu Sambil menunjuk keranjang, berisi mayat bayi dalam lampin. Itu anakmu! Wanita 1 Tidak! Dia anakmu, ini anakku. Raja Adakah yang bisa dibantu, saudara-saudaraku? Wanita 1 Dia mengakui bayi yang hidup ini adalah anaknya, padahal anak dia sudah mati. Wanita 2 Dia bohong! Bayiku yang hidup. Raja Saudara-saudaraku aku tidak tahu mana yang benar di antara kalian, aku juga tidak membela satu dari antara kalian. Raja mengambil pedang dari balik bajunya, meminta bayi dan mengangkat pedangnya Aku akan membagi dua, dan kalian mendapat masing-masing sepotong. Wanita 2 Ya, itu sangat adil! Wanita 1 Jangan lakukan itu. Biarlah bayi ini menjadi anaknya, asal dia tidak dibunuh. Raja Menyarungkan pedangnya dan memberikan bayi kepada wanita 1 Ibu ini anakmu, jagalah dia baik-baik. Wanita 2 Bagaimana engkau ini!? Kenapa kau berikan bayi itu kepadanya. Raja Seorang ibu tidak akan tega melihat anaknya disakiti. Kau pembohong. Aku tidak melaporkan kepada Raja, asalkan kau tidak mengulangi perbuatanmu dan kuburkan bayimu baik-baik. Wanita 1 Bapak yang baik, kenapa kau melakukan ini kepada kami? Raja Ibu, Tuhan mengajarkan kepada kita untuk berbuat jujur, mengasihi dan bijaksana. Wanita 1 Siapakah Tuhanmu? Apakah dia seorang raja? Raja Ya Tuhanku adalah seorang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus, yang dilahirkan di kota Bethlehem. Wanita 1 Aku pernah mendengarnya. Ceritakan lagi tentang Bayi yang lahir di Bethlehem itu. Dilanjutkan dengan cerita Natal oleh Guru Sekolah Minggu diselingi dengan menyanyikan bersama lagu-lagu natal! 4 Desember 2005 .
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/230
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/895
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/504
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/372
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/247
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/284
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/589
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/189
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/681
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/371
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/172
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/400
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/10
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/317
  • 9t1gd6nzdc.pages.dev/449
  • drama natal tentang pengharapan